Sebaik-baik Doa Seorang Penuntut Ilmu

Hanya Allah yang tahu secara mendetail, apa yang saat ini berkelebatan di benak kita. Bisa rumah, pekerjaan, pasangan hidup (suami/istri) yang saleh dan salihah, bisa juga harapan-harapan penting yang lain. Ya, Allah adalah zat yang maha kuasa, mintalah apa saja selama pintu doa-Nya terbuka. Bukankah Allah sendiri yang berfirman “Wahai hamba-Ku, mintalah padaku. Niscaya Aku akan kabulkan permintaan kalian.”


Tapi serius, sekiranya kita diberi satu saja kesempatan berdoa yang pasti terkabul, apa yang harus kita minta? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus melihat pada kedalaman diri kita yang paling dalam. Siapa diri kita dan apa yang kita benar-benar butuhkan. Bukan apa yang kita inginkan. Banyak sekali hal yang kita inginkan tapi itu bukanlah hal yang kita butuhkan.

Sekarang, terutama untuk para pelajar, apa yang seharusnya kita minta kala diberi kesempatan emas seperti itu? Ustad Mohsen Qaraati, mufassir al-Quran papan atas  Iran memiliki jawabannya. Saat itu beliau masih seorang pelajar yang menimba ilmu agama di Najaf, Irak. Setiap malam Jumat, beliau menyempatkan diri untuk berziarah ke kubur Imam Husain as di Karbala. Beliau biasa bermunajat dan berdoa dibawah kubah Imam yang disebut salah satu tempat Mustajab Al-Da’wah dalam riwayat Ahlulbayt.

Kala itu beliau bertanya kepada guru-gurunya, doa apa sekiranya yang harus ia panjatkan sesuai dengan kebutuhan dirinya sebagai pelajar. Kata beliau “Mintalah kepada Allah supaya Ia mengeluarkan segala kesukaan atas sesuatu yang tidak berguna. Mintalah kepadanya agar Ia mengaruniamu dengan ilmu yang bermanfaat. Allahumma inni a’udzu bika min ‘ilmin la yanfa’ ”

Dalam kesempatan lain, Ustad Mohsen Qaraati menganjurkan supaya kita berdoa dengan redaksi berikut: “Ya Allah! Tunjukkan kepadaku kebenaran itu benar dimataku sehingga aku dapat mengikutinya. Serta tunjukkan padaku kebatilan itu batil dimataku sehingga aku dapat menghindarinya. Allahumma arini al-Haqqa haqqa fa attabi’ah, wa arini al-bathila bathila fa ajtanibah”.

Wallahu a’lam..