Sebuah Kisah: Ketamakan Membuatmu Buta !

Dikisahkan seorang ayah sedang berjalan bersama anak dan istrinya. Dan didepan mereka ada lelaki lain yang berjalan sendirian.

Tiba-tiba ada sesuatu yang jatuh dari lelaki didepan keluarga ini. Anak dan istrinya tidak melihat namun si Ayah memperhatikan sejak tadi.

Setelah dekat dengan barang yang jatuh, si ayah itu segera mengambilnya. Ternyata barang itu adalah kalung emas !

Putrinya bertanya, “Apa itu ayah?”

“Bukan apa-apa, teruslah berjalan!” jawab si Ayah.

Sesampainya di rumah, ia segera menyimpan kalung ini dan beranjak tidur. Pagi-pagi sekali ia sudah terbangun dan pikirannya tak bisa lepas dari kalung yang ia pungut semalam.

Ia pun pergi ke tempat kerjanya dengan wajah bimbang. Sesampainya di kantor, sahabatnya melihat gelagat aneh dari lelaki ini.

Sahabat itu bertanya, “Ada apa denganmu? Kenapa wajahmu tampak gelisah?”

Akhirnya lelaki itu menceritakan apa yang terjadi semalam kepada sahabatnya.

“Semalam aku menemukan kalung emas dan aku terus memikirkannya.” kata lelaki itu.

Sahabatnya menjawab, “Jika engkau menemukannya maka itu milikmu.”

“Tapi kalung itu jatuh dari orang di depanku dan aku tidak memberi taunya.” jawabnya.

“Wah, jika begitu kau harus mengembalikannya kepada pemiliknya.” kata si sahabat.

“Tidak! aku tidak akan mengembalikannya. Ini milikku !” jawab lelaki itu membentak.

Ia ingin segera menjual kalung emas itu tapi hati kecilnya selalu memberontak dan menyalahkannya. Hingga akhirnya ia melihat brosur yang disebar di jalanan dengan tertulis :

“Barangsiapa menemukan kalung emas diharap menghubungi nomer ini. Kami akan memberi hadiah yang besar kepada anda.”

Tekadnya kini bulat untuk mengembalikan kalung tersebut. Ia segera menelpon nomer yang tercantum dan meminta alamat untuk mengembalikan kalung itu.

Keesokan harinya ia segera pergi ke rumah pemilik kalung. Ia menyerahkan kalung tersebut dan begitu kagetnya ia, ternyata pemilik kalung itu menggantinya dengan kalung emas yang lebih mahal.

“Bila engkau memiliki kalung yang lebih mahal, mengapa engkau mencari kalung ini?” tanya lelaki itu keheranan.

“Kalung itu adalah kenang-kenangan dari ibuku sebelum ia wafat.” jawab pemilik kalung.

Lelaki itu pun menangis sejadi-jadinya dan mengaku bahwa ia mengambil kalung itu sesaat setelah terjatuh dari kantong pemiliknya.

Pemilik kalung itu tersenyum dan berkata, “Terkadang ketamakan membuat seseorang menjadi buta namun ibuku selalu berwasiat kepadaku untuk mendengar alasan seseorang dan memaafkannya. Kini aku telah memaafkanmu dan ambil lah kalung ini untukmu.”

Lelaki itu pulang dengan perasaan lega karena telah dimaafkan dan ia pun membawa hadiah atas pengakuannya.

Terkadang kisah singkat dalam kehidupan sehari-hari semacam ini memberi kita banyak pelajaran.

(1) Seringkali ketamakan membuat seseorang menjadi buta dan tak peduli.

Sayyidina Ali bin Abi tholib pernah berpesan,

الطَامِعُ فِي وَثَاقِ الذُلِّ

“Orang yang tamak itu terbelenggu oleh kehinaan.”

(2) Kita tidak pernah tau betapa berharganya nilai sesuatu bagi seseorang. Karenanya jangan pernah merampas hak orang lain walau seremeh apapun !

(3) Selalu ada jalan untuk kembali! Sebesar apapun kesalahan anda, selalu ada jalan untuk memohon maaf kepada manusia dan memohon ampunan kepada Allah.

Bukankah Allah swt berfirman mengabadikan perkataan dari Nabi Ya’kub as :

قَالَ سَوۡفَ أَسۡتَغۡفِرُ لَكُمۡ رَبِّيٓۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ

Dia (Yakub) berkata, “Aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sungguh, Dia Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS.Yusuf:98)

(4) Terkadang seseorang membuat kesalahan yang besar, tapi berilah ia kesempatan untuk berbicara dan memaafkan adalah jalan terbaik menurut Al-Qur’an.

خُذِ ٱلۡعَفۡوَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡعُرۡفِ وَأَعۡرِضۡ عَنِ ٱلۡجَٰهِلِينَ

“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.” (QS.Al-A’raf:199)

Semoga bermanfaat…