Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Menikah karena Cinta

1 Pendapat 05.0 / 5

Suatu ketika Rasulullah Muhammad Shalallahu alaihi wassalam oleh sahabat beliau diharapkan agar mendoakan kejelekan kepada kaum musyrikin.

Lalu Rasulullah menjawab bahwa beliau itu tidak diutus sebagai pelaknat (pencaci maki), tapi beliau itu diutus untuk menjadi rahmat.

Demikianlah, kepada non muslim saja diserukan untuk berbuat rahmat, lebih-lebih kepada sesama muslim.

Implementasi cinta teladan Rasulullah ini bersifat universal, sehingga juga masuk dalam ranah pernikahan.

Alkisah, seorang gadis dilamar oleh dua orang, yang satu kaya dan yan lainnya miskin. Ayah si gadis memilih yang kaya, dan si gadis sudah telanjur cinta dengan yang miskin. Akhirnya ayahnya sowan ke Rasulullah, untuk menanyakan langkah yang terbaik sebagai solusi perbedaan antara ayah dan putrinya.

Apa jawaban Rasulullah? Ternyata beliau merekomendasikan agar si gadis menikah dengan yang dicintainya.

Demikianlah, ketika dua orang sedang jatuh cinta dan sudah saatnya, maka solusinya adalah pernikahan.

لم ير للمتحابين مثل النكاح (رواه ابن ماجه عن ابن عباس)

Tidak ada pertimbangan lain yang harus dilihat bagi dua orang yang sudah saling mencintai, kecuali dinikahkan.

Al-Hafidz al-Baihaqy meriwayatkan hadits ini dengan redaksi

ما رأيت للمتحابين مثل النكاح

Jika ditarik dalam makna umumnya maka hadis ini mengesahkan adanya cinta sebelum pernikahan.

Hadis ini juga bermakna bahwa jika seorang lelaki melihat perempuan, atau sebaliknya, kemudian timbul suatu ketertarikan hati, atau benih cinta, maka obat bagi keduanya yang paling efektif adalah pernikahan.

Al-Munawi dalam Faydhul Qadir, syarah Al-Jamius Shaghir, susunan al-Hafidz Jalaluddin as-Suyuthi, ketika menjelaskan hadis di atas menyatakan, bahwa jika seorang lelaki melihat perempuan non mahram kemudian perempuan itu memenuhi relung hatinya, maka menikahinya akan mewariskan tambahnya kecintaan. Dengan demikian, nikah adalah obat yang paling mujarab untk mengobati hati yang merindu.