Bergegas Memberi Nasihat

Rasulullah saw bersabda :

الدِّيْنُ النَّصِيحَة

“Agama adalah nasihat.”

Umat ini menjadi umat paling mulia dari umat-umat yang lain karena mereka adalah umat dari Nabi yang termulia. Namun selain itu, umat ini menjadi yang termulia karena menyandang sifat “Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar”, seperti yang disifati oleh Al-Qur’an.

كُنتُمۡ خَيۡرَ أُمَّةٍ أُخۡرِجَتۡ لِلنَّاسِ تَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَتَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ

“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar…” (QS.Ali ‘Imran:110)

Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar adalah inti dari nasihat. Karenanya Rasulullah saw memfokuskan inti dari agama ini sebenarnya adalah saling menasihati dan saling mengingatkan. Tanpa adanya itu semua maka kerusakan akan semakin parah dan merajalela. Tanpa ada seorang yang membimbing, mengingatkan dan mengajari maka manusia akan semakin tersesat dan tidak menemukan jalan kebenaran dalam hidupnya.

Al-Qur’an memberikan beberapa contoh tentang orang-orang yang selalu bergegas dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan nasihat. Salah satunya dalam Surat Al-Qoshos ketika Allah swt menceritakan :

وَجَآءَ رَجُلٞ مِّنۡ أَقۡصَا ٱلۡمَدِينَةِ يَسۡعَىٰ قَالَ يَٰمُوسَىٰٓ إِنَّ ٱلۡمَلَأَ يَأۡتَمِرُونَ بِكَ لِيَقۡتُلُوكَ فَٱخۡرُجۡ إِنِّي لَكَ مِنَ ٱلنَّٰصِحِينَ

Dan seorang laki-laki datang bergegas dari ujung kota seraya berkata, “Wahai Musa! Sesungguhnya para pembesar negeri sedang berunding tentang engkau untuk membunuhmu, maka keluarlah (dari kota ini), sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasihat kepadamu.” (QS.Al-Qashash:20)

Ayat ini seakan ingin menggambarkan begitu pentingnya bergegas dan tidak membuang waktu untuk memberi nasihat. Walaupun seorang yang memberi nasihat ini tinggal di tempat yang jauh namun ia berusaha untuk bertemu dan memberikan nasihat kepada Nabi Musa as demi menyelamatkan hidup beliau.

Begitupula dalam Surat Yasin, ketika seseorang dari tempat yang jauh bergegas untuk menyelamatkan para utusan Allah swt.

وَجَآءَ مِنۡ أَقۡصَا ٱلۡمَدِينَةِ رَجُلٞ يَسۡعَىٰ قَالَ يَٰقَوۡمِ ٱتَّبِعُواْ ٱلۡمُرۡسَلِينَ

“Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas dia berkata, “Wahai kaumku! Ikutilah utusan-utusan itu.” (QS.Ya-Sin:20)

Ayat-ayat ini menjelaskan bahwa hakikat agama adalah nasihat. Nasihat untuk menyelamatkan manusia, menjaga jiwa dan harga diri mereka serta mencegah mereka dari perbuatan-perbuatan yang akan merusak hidup mereka atau hidup orang lain.

Agama adalah nasihat karenanya kita harus bergegas memberi nasihat ketika ada sesuatu yang salah, namun ingat bahwa memberi nasihat atau Amar Ma’ruf Nahi Munkar memiliki tata cara dan aturan yang perlu diperhatikan seperti tidak memberi nasihat didepan umum demi menjaga harga diri seseorang. Begitupula hendaknya kita mendengar dan menerima nasihat dari orang lain , jangan buru-buru menolaknya karena itu adalah tanda-tanda dari kesombongan.

Allah swt berfirman,

وَإِذَا قِيلَ لَهُ ٱتَّقِ ٱللَّهَ أَخَذَتۡهُ ٱلۡعِزَّةُ بِٱلۡإِثۡمِۚ فَحَسۡبُهُۥ جَهَنَّمُۖ وَلَبِئۡسَ ٱلۡمِهَادُ

Dan apabila dikatakan kepadanya, “Bertakwalah kepada Allah,” bangkitlah kesombongannya untuk berbuat dosa. Maka pantaslah baginya neraka Jahanam, dan sungguh (Jahanam itu) tempat tinggal yang terburuk. (QS.Al-Baqarah:206)

Semoga bermanfaat..