Beliau Adalah Manusia

Masih dalam suasana bulan kelahiran Nabi Muhammad saw. Salah satu poin yang penting untuk kita bahas untuk kali ini adalah sifat “Kemanusiaan Nabi saw”.

Al-Qur’an beberapa kali menjelaskan bahwa Nabi Muhammad saw adalah seorang manusia yang memiliki sifat-sifat “Kemanusiaan”.

Dalam sebuah ayat Allah swt berfirman,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ إِنَّآ أَرۡسَلۡنَٰكَ شَٰهِدٗا وَمُبَشِّرٗا وَنَذِيرٗا – وَدَاعِيًا إِلَى ٱللَّهِ بِإِذۡنِهِۦ وَسِرَاجٗا مُّنِيرٗا

Wahai Nabi! Sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi, pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan untuk menjadi penyeru kepada (agama) Allah dengan izin-Nya dan sebagai cahaya yang menerangi.” (QS. Al-Ahzab:45)

Ayat ini ingin memberi kita gambaran bahwa Nabi Muhammad saw adalah :

1). Manusia yang diutus mengajak umatnya menuju kepada Allah dengan Risalahnya yang mulia.

2). Pemberi kabar gembira bagi mereka yang beriman dan taat.

3). Pemberi peringatan atas siksaan api neraka bagi mereka yang menolak dan berpaling.

4). Saksi bagi setiap manusia atas semua perbuatan mereka.

5). Penerang yang akan menerangi kehidupan manusia dan akan menyelamatkan mereka dari kegelapan menuju cahaya.

Intinya, semua fungsi Nabi ini dijalankan dan dilaksanakan sebagai seorang manusia. Sehingga umat ini mampu melihat secara langsung dengan mata mereka, mampu mendengar secara langsung dan mampu berpikir dengan akal mereka.

Nabi menjelaskan segala sesuatu kepada manusia dengan cara-cara yang “manusiawi”. Bukan dengan hal-hal yang tak mampu mereka pahami.

Risalah Nabi saw disampaikan sejalan dengan akal mereka sehingga setiap orang mampu menangkapnya dan memahaminya.

Bukankah Allah swt berfirman,

قُلۡ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٞ مِّثۡلُكُمۡ يُوحَىٰٓ إِلَيَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمۡ إِلَٰهٞ وَٰحِدٞۖ فَمَن كَانَ يَرۡجُواْ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلۡيَعۡمَلۡ عَمَلٗا صَٰلِحٗا وَلَا يُشۡرِكۡ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدَۢا

Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa.” Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (QS.Al-Kahfi:110)

Sehingga tidak ada alasan lagi bagi siapapun untuk tidak mengikuti Nabi. Karena Nabi kita adalah manusia, berbicara selayaknya manusia, hidup seperti manusia dan menjalankan semua Risalah yang beliau sampaikan dalam kehidupan sehari-harinya.

Beliau adalah manusia tapi manusia yang dipilih oleh Allah, manusia yang dijaga oleh Allah, manusia yang terlepas dari semua kesalahan. Nabi saw adalah manusia karena beliau diutus ditengah umat manusia agar umat ini mampu untuk meniru beliau.

Karena itulah dakwah Nabi tidak hanya sebatas kata-kata namun setiap gerak-geriknya adalah pesan yang harus kita tangkap untuk meneladani beliau dalam menjadi manusia yang sebenarnya.

مُحَمَّد بَشَرٌ لَا كَالْبَشَر بَل* هُوَ يَاقُوتَةٌ وَالنَّاسُ كَالحَجَر

Muhammad adalah manusia tapi tidak seperti manusia. Dia seperti permata sementara manusia adalah batu biasa.

Semoga bermanfaat..