Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Menyelami Fathimah as Wanita Penghulu Alam Semesta(bagian1)

1 Pendapat 05.0 / 5

Jika Allah dalam ayat 42 surat Ali Imran menyebut Maryam sebagai wanita terbaik di masanya, maka Sayidah Fathimah al-Zahra as oleh Nabi Muhammad Saw dikatakan sebagai wanita terbaik di seluruh alam penciptaan (Sayidah Nisa'il Alamin), dimana belum pernah terdengar sepatah kata yang batil darinya.

Subuh tanggal 20 Jumadil Tsani, cahaya dan rahmat Allah dari Arsy tercurahkan ke tanah Mekah. Pada hari baik ini, yang merupakan hari terbaik yang dihitung-hitung setiap saat oleh Muhammad Saw dan Khadijah, dimana mereka merangkul hasil dari pohon kenabian. Dalam sekejap, surga tampaknya telah datang ke rumah Rasul Allah, dan bumi telah membanggakan langkah-langkahnya kepada orang-orang surgawi. Ya, Fathimah as, sinar cahaya paling terang dari Muhammad telah terbit. Nabi yang bahagia merangkul anak itu, mencium dahinya dan menatap wajah Fatima yang tenang dan luar biasa. Pandangan Fathimah membuat hati Nabi tenggelam dalam kebahagiaan dan kegembiraan.

Dengan kelahiran Sayidah Fathimah as, seakan-akan Allah menganugerahkan khazanah wujud kepada Nabi-Nya dan sesuai dengan ucapan al-Quran, Fathimah as bagi Nabi adalah Kautsar, kebaikan yang banyak, sehigga Allah dengan indah mendeskripsikannya kepada Nabi Saw, "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah." (QS. Al-Kautsar: 1-2)

Ayat-ayat pendek ini sangat memberikan harapan kepada Nabi Saw dan beliau dengan seluruh wujudnya percaya akan janji-janji Allah. Fathimah as datang untuk menjadi para pemimpin wanita di alam semesta dan keturunannya akan memegang bendera kebenaran untuk menjaga agama tauhid, batasan akhlak dan kemanusiaan. Salam kepada Fathimah as, wanita terbaik di dunia. Salam kepada manusia paling tercinta oleh Nabi Saw. Salam kepada Fathimah as yang menjadi bukti manusia transenden dan sempurna.

Sepanjang sejarah selalu ada orang-orang yang telah menghiasi dunia dengan cahaya iman, pengabdian dan kesucian mereka, dan terus menyalakan obor hidayah. Sementara itu, tidak hanya para nabi dan wali Allah, tetapi juga para wanita mulia yang telah menerangi alam dunia dan malakut dengan kehadiran spiritual mereka. Termasuk wanita suci ini adalah Asiah, putri Muzahim yang menjadi istri Firaun, Maryam putri Imran, Khadijah putri Khuwailid, dan Fathimah putri Muhammad.

Ibu dari Nabi Maryam as adalah Hannah, seorang wanita mukmin dan menjaga martabatnya, dimana iman dan keyakinannya dalam nazar serta munajat dan doa yang rendah hati di hadapan Allah, "[Ketika Istri Imran berkata]: Ya Tuhanku! Apa yang saya miliki di dalam rahim saya, saya telah bersumpah telah menazarkannya kepada-Mu, ia bebas untuk melayani-Mu. Terimalah dariku karena Engkau Maha Mendengar dan Mengetahui!" Setelah kelahiran bayinya, Hannah menamainya Maryam yang berarti "Wanita Bertakwa," dan menyerahkan ia dan keturunannya kepada Allah agar aman dari godaan jahat setan dan karena nazarnya adalah membiarkannya bebas untuk beribadah dan melayani di Baitul Maqdis, ia diserahkan kepada Nabi Zakariya as agar berada dalam perawatan dan pengawasan ilahinya agar dapat melaksanakan urusan suci melayani di rumah Allah.

Allah dalam surat Ali Imran ayat 37 mengkonfirmasikan telah menerima nazar ibu ini dan mengatakan, "Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya."

Sayidah Khadijah as ketika hamil Fathimah as, seperti ibu Maryam juga bernazar dan mengatakan, "Ya Allah! Saya memiliki seorang bayi di dalam rahimku dan saya membebaskannya demi Engkau." Artinya, saya membebaskannya dan setelah tumbuh dan besar akan melayani masjid hingga akhir hidupnya dan agama akan tetap tegak dan termasuk orang-orang yang beribadah di masjid. Ketika itu Jibril as diperintah Allah untuk turun kepada Nabi Saw dan berkata, "Tidak baik untuk membebaskan sebelum kepemilikan. Anak ini Aku pilih dan serahkan ia kepada-Ku. Ia adalah hamba-Ku dan ibu dari para imam dan Aku membebaskannya dari api neraka."