Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Kehebatan Strategi Musuh dalam Pandangan Al-Qur’an

1 Pendapat 05.0 / 5

Dalam sebuah ayat Al-Qur’an, Allah swt menggambarkan bahwa tipu daya dan strategi musuh itu sangat hebat dan kuat.

Allah swt berfirman :

وَقَدۡ مَكَرُواْ مَكۡرَهُمۡ وَعِندَ ٱللَّهِ مَكۡرُهُمۡ وَإِن كَانَ مَكۡرُهُمۡ لِتَزُولَ مِنۡهُ ٱلۡجِبَالُ

“Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya.” (QS.Ibrahim:46)

Namun tidak sedikit pula ayat-ayat Al-Qur’an yang mengisyaratkan bahwa strategi musuh itu sangat lemah dan rapuh. Seperti dalam Firman-Nya :

وَمَا كَيۡدُ ٱلۡكَٰفِرِينَ إِلَّا فِي ضَلَٰلٖ

Namun tipu daya orang-orang kafir itu sia-sia belaka. (QS.Ghafir:25)

Dalam ayat lain Allah swt berfirman :

إِنَّ كَيۡدَ ٱلشَّيۡطَٰنِ كَانَ ضَعِيفًا

“Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.” (QS.An-Nisa’:76)

Lalu bagaimana kita dapat memahami dua macam ayat yang seakan berseberangan ini? Ayat pertama menyebut tipu daya musuh sangat kuat sehingga mampu menghancurkan gunung-gunung, sementara ayat kedua menyebut tipu daya dan strategi musuh itu sangat lemah dan sia-sia.

Jawabannya mudah. Tipu daya musuh itu memang hebat dan kuat tapi semua itu sangat remeh dihadapan rencana dan balasan dari Allah swt terhadap tipu daya mereka. Bukankah Allah swt berfirman :

وَأُمۡلِي لَهُمۡۚ إِنَّ كَيۡدِي مَتِينٌ

“Dan Aku akan memberikan tenggang waktu kepada mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh.” (QS.Al-A’raf:183)

Dan tipu daya musuh tidak akan pernah menjadi sempurna karena Allah swt selalu melemahkan tipu daya mereka.

ذَٰلِكُمۡ وَأَنَّ ٱللَّهَ مُوهِنُ كَيۡدِ ٱلۡكَٰفِرِينَ

“Demikianlah (karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu), dan sungguh, Allah melemahkan tipu daya orang-orang kafir.” (QS.Al-Anfal:18)

Bahkan Allah swt tidak hanya melemahkan tipu daya mereka, namun Allah akan membalasnya dengan Makar makar mereka.

وَيَمۡكُرُونَ وَيَمۡكُرُ ٱللَّهُۖ وَٱللَّهُ خَيۡرُ ٱلۡمَٰكِرِينَ

“Mereka membuat tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya.” (QS.Al-Anfal:30)

أَلَمۡ يَجۡعَلۡ كَيۡدَهُمۡ فِي تَضۡلِيلٖ

“Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?” (QS.Al-Fil:2)

Sejarah telah membuktikan apa yang disebutkan oleh ayat-ayat di atas. Bukankah Namrud berpikir ia memiliki rencana yang sangat hebat untuk melenyapkan Nabi Ibrahim as. Dia membuat tumpukan kayu yang sangat tinggi untuk membakar Ibrahim dan disaksikan oleh massa yang begitu banyak, namun Allah memiliki rencana yang lain. Api yang membakar itu menjadi sejuk dan tak mampu membakar tubuh Ibrahim. Maka semua makar Namrud menjadi sia-sia dalam sekejap.

وَأَرَادُواْ بِهِۦ كَيۡدٗا فَجَعَلۡنَٰهُمُ ٱلۡأَخۡسَرِينَ

“Dan mereka hendak berbuat jahat terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling rugi.” (QS.Al-Anbiya’:70)

فَأَرَادُواْ بِهِۦ كَيۡدٗا فَجَعَلۡنَٰهُمُ ٱلۡأَسۡفَلِينَ

“Maka mereka bermaksud memperdayainya dengan (membakar)nya, (namun Allah menyelamatkannya), lalu Kami jadikan mereka orang-orang yang hina.” (QS.Ash-Shaffat:98)

Begitupula dengan Makar Fir’aun yang merasa menjadi penguasa alam semesta, namun semua rencana dan tipu dayanya hanya membawa kerugian dan kesia-siaan bagi dirinya.

وَمَا كَيۡدُ فِرۡعَوۡنَ إِلَّا فِي تَبَابٖ

“Dan tipu daya Fir‘aun itu tidak lain hanyalah membawa kerugian.” (QS.Ghafir:37)

Maka karenanya, Allah swt selalu berpesan kepada Nabi Muhammad saw untuk tidak bersedih hati dengan rencana busuk yang dilancarkan oleh musuh-musuh Allah. Seperti dalam firman-Nya :

وَٱصۡبِرۡ وَمَا صَبۡرُكَ إِلَّا بِٱللَّهِۚ وَلَا تَحۡزَنۡ عَلَيۡهِمۡ وَلَا تَكُ فِي ضَيۡقٖ مِّمَّا يَمۡكُرُونَ

“Dan bersabarlah (Muhammad) dan kesabaranmu itu semata-mata dengan pertolongan Allah dan janganlah engkau bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan jangan (pula) bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan.” (QS.An-Nahl:127)

وَلَا تَحۡزَنۡ عَلَيۡهِمۡ وَلَا تَكُن فِي ضَيۡقٖ مِّمَّا يَمۡكُرُونَ

“Dan janganlah engkau bersedih hati terhadap mereka, dan janganlah (dadamu) merasa sempit terhadap upaya tipu daya mereka.” (QS.An-Naml:70)

Tentunya ayat ini juga ditujukan untuk umat Nabi Muhammad saw ketika menghadapi makar musuh. Sedahsyat apapun kekuatan yang dimiliki musuh, ingatlah bahwa semua itu sangatlah remeh dihadapan rencana dan balasan dari Allah swt.

Semoga bermanfaat..