Keamanan Adalah Buah dari Keimanan

Bila kita mendambakan rasa aman ditengah umat ini maka sebab pertama yang harus dipenuhi adalah keimanan. Iman yang kuat akan membawa umat ini menuju kehidupan yang aman dan jauh lebih baik.

Pasti akan banyak pertanyaan di kepala kita, seperti apa hubungan Aman dengan Iman?

Secara bahasa, kita akan temukan kata iman, amanah dan aman itu terangkum dari satu bentuk kata yang sama. Dan asal mula dari “amanah” dan “aman” adalah “iman”.

Maksudnya, keimanan seseorang akan mengantarkannya untuk memiliki sifat amanah. Seperti sabda Nabi saw :

“Tidak ada keimanan bagi yang tak memiliki sifat amanah dalam dirinya.”

Dan dalam Al-Qur’an, dengan tegas Allah swt memerintahkan untuk menjaga amanah dan mengharamkan pengkhianatan.

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS.Al-Anfal:27)

Amanat akan tersampaikan dengan baik ketika pengembannya memiliki keimanan. Bila ia benar-benar beriman, maka ia tidak akan mengkhianati amanat yang diberikan kepadanya.

Karena solat adalah amanat, zakat adalah amanat, mendidik anak adalah amanat. Semua hukum syariat adalah amanat Allah yang harus kita laksanakan.

Maka tujuan dari iman adalah menjalankan amanat dengan sebaik-baiknya. Ketika amanat itu telah dijalankan, maka otomatis keamanan dan ketentraman itu akan terwujud.

Dari sini kita dapat mengambil benang merah bahwa keimanan membawa seseorang untuk menjalankan amanat dalam hidupnya, dan apabila amanat telah dijalankan maka akan terwujud kehidupan yang aman, damai dan sejahtera.

Seorang yang telah menjalankan amanat yang diberikan Allah kepadanya akan mendapatkan ketenangan dan ketentraman batin, sementara efek dhohirnya adalah muncul sikap dan perbuatan baik yang disebut amal sholeh.

Karena itulah sering kita dengar bahwa keimanan itu harus disertai dengan amal sholeh.

Tapi apakah ketenangan dan keamanan itu bisa terus bertahan sepanjang hidup kita?

Nah, ketentraman dhohir dan batin dalam hidup kita bergantung kepada rasa syukur kita kepada Allah swt. Bila kita selalu bersyukur dan tidak kufur nikmat maka ketenangan itu akan selalu mengiringi hidup kita.

Allah swt berfirman :

“Sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (pen-duduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat.” (QS.An-Nahl:112)

Ayat ini adalah isyarat yang jelas bahwa Allah pasti akan memberi keamanan dan ketentraman pada umat yang beriman namun semua itu bisa hilang apabila mereka tidak mensyukuri kenikmatan yang besar tersebut.

Semoga bermanfaat…