Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

4 Kebutuhan Pokok Umat Yang Bahagia !

1 Pendapat 05.0 / 5

Secara umum masyarakat di dunia ini membutuhkan 4 hal pokok dalam hidup mereka, yaitu :

1. Keamanan
2. Kecukupan
3. Ketentraman
4. Kejayaan

Dengan terpenuhinya empat hal pokok ini maka kenikmatan menjadi sempurna dan hak-hak manusia akan dengan mudah sampai kepada yang berhak menerimanya. Namun kenyataannya justru berbanding terbalik, banyak hambatan yang menghalangi terwujudnya empat hal diatas, hingga pada akhirnya yang terjadi adalah kebalikannya.

1. Tidak adanya rasa aman sehingga muncul ketakutan ditengah masyarakat.

2. Tidak adanya kecukupan sehingga banyak orang kelaparan dan mendorong mereka melakukan perbuatan kriminal.

3. Banyak kerusakan sehingga masyarakat jauh dari ketentraman hidup.

4. Masyarakat dan pemerintahnya tidak berjaya sehingga mudah ditaklukkan oleh pihak lain.

Permasalahannya, manusia seringkali mencari sebab-sebab kecil dari kegagalan untuk mewujudkan empat hal pokok diatas. Namun mereka tidak pernah mencari sebab utamanya !

Lalu apa sebab utama yang menghalangi masyarakat untuk mencapai kehidupan yang aman, tentram, jaya dan berkecukupan?

Bila kita menengok pada ayat Al-Qur’an, akan kita temukan jawabannya dalam firman Allah swt :

“Allah memberikan perumpaan tentang sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (pen-duduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat.” (QS.An-Nahl:112)

Bila kita mau mencari sebab utama dari kegagalan sebuah masyarakat, maka menurut ayat ini sebab itu dimulai dari mengingkari nikmat Allah swt. Disaat Allah memberi mereka keamanan, ketentraman, kecukupan dan kemenangan, masyarakat itu malah berpaling dan mengkufuri nikmat tersebut.

Maka kenikmatan-kenikmatan itu dicabut oleh Allah sehingga semua kenyamanan hidup mereka berubah menjadi musibah dan bencana.

Hal itu juga disebabkan karena mereka menganggap ketentraman dan kejayaan itu terwujud karena kecerdasan dan kehebatan mereka. Tidakkah kisah Qarun cukup memberikan kepada kita pelajaran yang sangat berharga? Ketika ia dengan congkak berkata :

“Dia (Karun) berkata, “Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena ilmu yang ada padaku.” (QS.Al-Qashash:78)

Dalam ayat lain Allah swt juga menjelaskan bahwa kehancuran sebuah umat juga disebabkan oleh tangan mereka sendiri. Allah swt berfirman :

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS.Ar-Rum:41)

Ketamakan dan kebejatan manusia membuat mereka jauh dari kehidupan yang aman, tentram dan berkecukupan. Semua itu karena pilihan dan kehendak mereka sendiri !

Bukankah kisah pada perang Uhud memberikan kita gambaran yang nyata bahwa ketika kit berpaling dari Allah, maka cepat atau lambat kehancuran dan kekalahan itu akan terjadi.

“Dan mengapa kamu (heran) ketika ditimpa musibah (kekalahan pada Perang Uhud), padahal kamu telah menimpakan musibah dua kali lipat (kepada musuh-musuhmu pada Perang Badar) kamu berkata, “Dari mana datangnya (kekalahan) ini?” Katakanlah, “Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri.” Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (QS.Ali ‘Imran:165)

Dari tiga ayat diatas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ketentraman, keamanan dan kejayaan sebuah masyarakat bisa hancur karena disebabkan beberapa hal :

1. Mengingkari nikmat Allah swt yang membawanya terjebak dalam ketakutan dan kelaparan.

2. Melakukan kerusakan dan perbuatan keji yang perlahan menghancurkan lingkungan mereka sendiri.

3. Mendahulukan ketamakan akan dunia membawa masyarakat untuk mudah ditaklukkan musuh.

Inilah beberapa sebab utama dari hancurnya sebuah umat dalam pandangan Al-Qur’an.

Semoga bermanfaat..