Pengaruh Al-Qur’an Terhadap Diri Manusia

Al-Qur’an memiliki pengaruh yang sangat besar bagi pribadi seorang mukmin. Dekat dengan Al-Qur’an membawa seseorang memiliki karakter Qur’ani. Sering berinteraksi dengan Al-Qur’an menjadikan logika seseorang menjadi selaras dengan logika Al-Qur’an, karena Al-Qur’an memang tidak pernah bertentangan dengan logika.

Sering merenungi Al-Qur’an membuka hati seseorang untuk selalu sadar diri dalam menghadapi dunia yang penuh tipuan ini.

Nah, kali ini kita akan menengok bagaimana Allah swt membagi kelompok manusia berdasarkan pengaruh Al-Qur’an yang sampai ke mereka. Kelompok manusia itu terbagi dalam beberapa golongan :

1. Kelompok pertama adalah para auliya’, siddiqin dan mukminin yang sejati. Pengaruh Al-Qur’an telah menyatu dalam jiwa mereka sehingga semua karakter dan perilaku yang keluar dari diri mereka adalah karakter Al-Qur’an. Allah telah membuka gudang-gudang ilmu Al-Qur’an untuk mereka dan memberikan kunci-kuncinya kepada kelompok yang satu ini.

إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَإِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتۡهُمۡ إِيمَٰنٗا وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal.” (QS.Al-Anfal:2)

2. Kelompok kedua adalah mereka yang kondisi kedekatannya dengan Al-Qur’an selalu naik dan turun. Kadangkala mereka dekat dengan Al-Qur’an dan kadang mereka jauh. Dan tentu kelompok yang masih labil ini tidak banyak mendapat pengaruh dari Al-Qur’an karena cahaya Al-Qur’an belum menyatu dalam diri mereka. Bahkan disaat-saat tertentu mereka tidak menyentuh Al-Qur’an sama sekali.

3. Kelompok ketiga adalah orang-orang yang berbuat kerusakan dan menentang Al-Qur’an.

Bila sampai pada batas ini, maka permusuhan mereka pada Al-Qur’an akan membawa kesengsaraan dan kerugian demi kerugian. Bukankah Allah swt berfirman :

وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارٗا

“Sedangkan bagi orang yang zhalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian.” (QS.Al-Isra’:82)

وَأَمَّا ٱلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَتۡهُمۡ رِجۡسًا إِلَىٰ رِجۡسِهِمۡ وَمَاتُواْ وَهُمۡ كَٰفِرُونَ

“Dan adapun orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit, maka (dengan surah itu) akan menambah kekafiran mereka yang telah ada dan mereka akan mati dalam keadaan kafir.” (QS.At-Taubah:125)

وَإِذَا قَرَأۡتَ ٱلۡقُرۡءَانَ جَعَلۡنَا بَيۡنَكَ وَبَيۡنَ ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡأٓخِرَةِ حِجَابٗا مَّسۡتُورٗا – وَجَعَلۡنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمۡ أَكِنَّةً أَن يَفۡقَهُوهُ وَفِيٓ ءَاذَانِهِمۡ وَقۡرٗاۚ وَإِذَا ذَكَرۡتَ رَبَّكَ فِي ٱلۡقُرۡءَانِ وَحۡدَهُۥ وَلَّوۡاْ عَلَىٰٓ أَدۡبَٰرِهِمۡ نُفُورٗا

“Dan apabila engkau (Muhammad) membaca Al-Qur’an, Kami adakan suatu dinding yang tidak terlihat antara engkau dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, Dan Kami jadikan hati mereka tertutup dan telinga mereka tersumbat, agar mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila engkau menyebut Tuhanmu saja dalam Al-Qur’an, mereka berpaling ke belakang melarikan diri (karena benci).” (QS.Al-Isra’:45-46)

Maka tidak diragukan lagi bahwa pengaruh Al-Qur’an kepada seseoranh bergantung pada kadar keimanannya. Bagi mereka yang memiliki iman yang tinggi, maka pengaruh Al-Qur’an akan semakin besar dalam hidupnya. Begitupula sebaliknya, semakin kecil keimanannnya maka pengaruh Al-Qur’an juga semakin kecil kepada dirinya. Bahkan bila keimanan itu tiada, pengaruh Al-Qur’an hanya akan memberikan kerugian dan kesengsaraan bagi dirinya.

Bagi siapapun yang ingin meraih pengaruh yang dahsyat dari Al-Qur’an dalam dirinya, maka satu-satu cara adalah dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt.

Semoga bermanfaat…