Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Bahaya Lalai dari Allah swt !

1 Pendapat 05.0 / 5

Allah swt berfirman :

وَٱذۡكُر رَّبَّكَ فِي نَفۡسِكَ تَضَرُّعٗا وَخِيفَةٗ وَدُونَ ٱلۡجَهۡرِ مِنَ ٱلۡقَوۡلِ بِٱلۡغُدُوِّ وَٱلۡأٓصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلۡغَٰفِلِينَ

“Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah.” (QS.Al-A’raf:205)

Lalai dari Allah swt adalah kotoran dalam hati manusia. Dan kotoran ini benar-benar nyata, bukan kiasan belaka.

Allah swt berfirman :

كَلَّاۖ بَلۡۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ

“Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.” (QS.Al-Muthaffifin:14)

Kotoran dalam hati jauh lebih berbahaya dari kotoran yang menempel pada tubuh manusia. Kotoran yang biasa kita lihat memang tampak nyata tapi singkat waktunya dan terbatas hanya di tempat itu saja.

Sedangkan lalai dari Allah adalah kotoran yang menempel kuat pada jiwa manusia sehingga memberikan efek pada perilaku mereka di dunia. Dan akan menyeret manusia menuju kesengsaraan di akhirat.

Diriwayatkan dari Sayyidina Ali bin Abi tholib, beliau berkata :

الغَفلَةُ أَضَرُّ الأَعدَاء

“Kelalaian adalah musuh yang paling berbahaya.”

Maka tak heran bila kita menemukan banyak sekali ayat yang mengajak kita untuk mengingat Allah swt. Mengingat Allah artinya selalu dalam keadaan sadar dan tidak lalai dari mengingat-Nya.

Bahkan Al-Qur’an tidak hanya memerintahkan kita untuk berdzikir namun memerintahkan kita untuk “banyak” berdzikir.

Ada beberapa ayat yang akan kita sebutkan seperti :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ ذِكۡرٗا كَثِيرٗا

“Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya.” (QS.Al-Ahzab:41)

فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَٱبۡتَغُواْ مِن فَضۡلِ ٱللَّهِ وَٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ كَثِيرٗا لَّعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ

“Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.” (QS.Al-Jumu’ah:10)

وَٱذۡكُر رَّبَّكَ كَثِيرٗا وَسَبِّحۡ بِٱلۡعَشِيِّ وَٱلۡإِبۡكَٰرِ

“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu banyak-banyak, dan bertasbihlah (memuji-Nya) pada waktu petang dan pagi hari.” (QS.Ali ‘Imran:41)

Selalu ayat-ayat diatas mengajak kita untuk “banyak mengingat Allah”, karena hanya dengan sering mengingat Allah kita akan terlepas dari kelalaian.

Dalam Al-Qur’an kita juga menemukan bahaya besar dari kelalaian terhadap Allah swt. Salah satunya adalah bahwa kelalaian dari Allah swt akan membawa manusia lupa terhadap masa depannya di akhirat.

Orang yang lalai dari mengingat Allah pasti akan lalai dari mengingat hari akhir. Allah swt berfirman :

ٱقۡتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمۡ وَهُمۡ فِي غَفۡلَةٖ مُّعۡرِضُونَ

“Telah semakin dekat kepada manusia perhitungan amal mereka, sedang mereka dalam keadaan lalai (dengan dunia), berpaling (dari akhirat).” (QS.Al-Anbiya’:1)

Kedua, lalai dari mengingat Allah swt akan membawa seseorang untuk selalu mengikuti hawa nafsunya. Dan mengikuti hawa nafsu akan membawa seseorang untuk melakukan sesuatu melampaui batas.

Allah swt berfirman :

وَلَا تُطِعۡ مَنۡ أَغۡفَلۡنَا قَلۡبَهُۥ عَن ذِكۡرِنَا وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ وَكَانَ أَمۡرُهُۥ فُرُطٗا

“Dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas.” (QS.Al-Kahfi:28)

Kelalaian akan membawa seseorang untuk selalu bermaksiat dan melampaui batas. Dia akan berpaling dalam perilaku, ucapan dan seluruh tindakannya dari Sirotol Mustaqim.

Sayyidina Ali bin Abi tholib pernah berpesan :

مَن غَلَبَت عَلَيهِ الغَفلَةُ مَاتَ قَلبَهُ

“Siapa yang dikalahkan oleh kelalaian kepada Allah maka hatinya akan mati.”

Lalu bagaimana seseorang akan bertemu dengan Allah swt di hari kiamat dengan hati yang mati, sementara Allah telah mengabarkan bahwa orang yang selamat di hari akhir hanyalah orang yang hatinya hidup.

يَوۡمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ – إِلَّا مَنۡ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلۡبٖ سَلِيمٖ

(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna,kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS.Asy-Syu’ara:88-89)

Semoga bermanfaat.