Satu Diantara Ribuan Mukjizat Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah Kitab yang sangat agung. Didalamnya termuat rahasia dan mukjizat yang dahsyat, bahkan dalam pemilihan kata pun penuh dengan mukjizat.

Salah satu contohnya adalah ketika Allah swt memerintahkan Bani Israil untuk menyembelih sapi demi mengungkap sebuah kasus pembunuhan.

وَإِذۡ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوۡمِهِۦٓ إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُكُمۡ أَن تَذۡبَحُواْ بَقَرَةٗۖ

Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Allah memerintahkan kamu agar menyembelih seekor sapi betina.” (QS.Al-Baqarah:67)

Kenapa yang dipilih adalah sapi betina dan bukan unta, kuda kambing atau selainnya?

Sebagian ahli tafsir menyebutkan karena sapi itu memiliki hubungan ideologis dengan Bani Israil karena mereka menyembah anak sapi. Dibalik perintah untuk menyembelih sapi ada pesan Tauhid yang ingin disampaikan, apakah binatang yang mudah kau sembelih dan telah mati itu layak untuk disembah?

Karena itu ketika mereka bertanya tentang warna sapi yang harus disembelih, Allah swt memerintahkan warna “kuning”, karena anak sapi yang mereka sembah itu terbuat dari emas yang berwarna kuning.

قَالُواْ ٱدۡعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّن لَّنَا مَا لَوۡنُهَاۚ قَالَ إِنَّهُۥ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٞ صَفۡرَآءُ فَاقِعٞ لَّوۡنُهَا تَسُرُّ ٱلنَّٰظِرِينَ

Mereka berkata, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami apa warnanya.” Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah) berfirman, bahwa (sapi) itu adalah sapi betina yang kuning tua warnanya, yang menyenangkan orang-orang yang memandang(nya).” (QS.Al-Baqarah:69)

Perhatikan satu contoh diatas. Ini adalah salah satu contoh mukjizat dan rahasia yang tersimpan dalam satu ayat diantara ribuan ayat Al-Qur’an.

Maka tak heran bila rahasia Al-Qur’an telah berusaha diungkap sejak 1400 tahun yang lalu dan hingga kini masih terus memberikan pemahaman yang baru dan fresh dan tidak pernah ketinggalan jaman. Karena kitab ini adalah murni dari Rabbul Alamin.

لَّا يَأۡتِيهِ ٱلۡبَٰطِلُ مِنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَلَا مِنۡ خَلۡفِهِۦۖ تَنزِيلٞ مِّنۡ حَكِيمٍ حَمِيدٖ

(yang) tidak akan didatangi oleh kebatilan baik dari depan maupun dari belakang (pada masa lalu dan yang akan datang), yang diturunkan dari Tuhan Yang Mahabijaksana, Maha Terpuji. (QS.Fushilat:42)

Semoga bermanfaat.