Mengenal Tanda-tanda Munculnya Imam Mahdi Afs (Bagian2)

Ketiga, seruan dari langit. Tanda-tanda lain dari kemunculan Imam Mahdi afs., ialah seruan dari langit. Di dalam riwayat, seruan ini dikatakan sebagai seruan malaikat Jibril yang terdengar di bulan Ramadhan. Seruan itu adalah awal dari kebangkitan Imam Mahdi afs. di muka bumi ini. Seruan itu juga memberi infomarsi kepada penduduk bumi bahwa Sang Juru Penyelamat segera datang.

Peristiwa ini dipertegas oleh Imam Baqir as., bahwa ia berkata, “Kebangkitan Imam Mahdi afs. tak akan terealisasi, kecuali penyeru dari langit menyeru penduduk bumi, sehingga mereka yang ada di belahan bumi, baik di bagian timur maupun barat mendengar seruan itu.” (Ghaibat Nu’mani, bab: 18, hadis: 14, hal: 265).

Boleh dikata, seruan  dari langit ibarat lonceng kebahagian bagi orang-orang mu’min sebab sosok yang mereka nanti segera datang; dan lonceng kesialan bagi orang-orang yang selalu melanggar perintah Allah Swt., lantaran mereka harus berhadapan dengan Sang Juru Penyelamat. Kandungan dari seruan langit ini adalah menyeru pada kebenaran dan menyokong kebangkitan Imam Mahdi dan para pengikutnya.

Sebagai informasi, konon, di saat terdengar seruan dari langit, ada juga seruan yang tak kalah nyaring  yang terdengar di bumi. Menurut sebagian riwayat, seruan yang terdengar nyaring di muka bumi itu tak lain seruan setan yang bertujuan menyesatkan penduduk bumi. Setan-setan itu menyeru mereka sambil berusaha semaksimal mungkin agar manusia itu tidak memenuhi seruan langit, dengan tujuan agar mereka tak berbaiat kepada Imam Zaman afs.

Meski begitu, dikatakan konon, malaikat Jibril juga menyeru kepada manusia untuk memenuhi panggilan kebenaran dari Sang Juru Penyelamat. Namun secara otomatis, sesiapa yang selama hidupnya yakin akan ghaib-nya Imam Zaman afs., dengan sendirinya mereka akan memenuhi panggilan Imam afs.

Keempat, terbunuhnya Nafs Zakiyah. Siapa Nafs Zakiyah? Ia sosok manusia yang suci dan tanpa dosa. Ia adalah keturunan dari Imam Husain as. Menurut Riwayat Syiah, ia akan wafat di Masjidil Haram. Kematiannya akan terjadi lima belas hari setelah munculnya Imam Mahdi. Dalam hal ini Syekh Shaduq meriwayatkan dari hadis Imam Ja’far Shadiq as., berkata, “Jarak kematian Nafs Zakiyah setelah kemunculan Imam Mahdi adalah selama lima belas hari.”  (Kamaluddin wa Tamamu an-Ni’mah, Jilid: 2, hal: 649).

Kelima, pristiwa Khasful Bhida’. Dalam Bahasa Indonesia, khasf bermakna lunglai (baca: gugur), dan Bhida’ merupakan nama tempat di antara Makkah dan Madinah. Maksud dari peristiwa Khafsul Bhida’ adalah, bahwa Sufyani (keturunan Abu Sufyan) mengutus salah seorang prajuritnya  ke arah Makkah untuk berhadapan (baca: berduel) dengan Imam Zaman. Ketika prajurit utusannya itu tiba di sebuah tempat bernama Bhida’, ia tiba-tiba gugur. Kejadian ini merupakan salah satu tanda-tanda munculnya Imam Zaman afs.

Di dalam salah satu riwayat, Imam Baqir as. berkata, “Telah terdengar oleh prajurit yang diutus Sufyani, bahwa Imam Mahdi bertolak ke arah Makkah. Lalu, ia pun mencari sang Imam, namun ia tak menemukannya. Dikarenakan ia sampai di sebuah tempat bernama Bhida’ dan seruan dari langit pun bersuara, ‘Wahai bumi Bhida’! Lenyapkanlah mereka! (pasukan Sufyani), lalu gugurlah mereka.”  (Ghaibat Nu’mani, bab: 14, hadis: 27, hal: 289).

Di atas adalah ringkasan dari lima tanda-tanda kemunculan Imam Mahdi yang sifatnya pasti dan telah disepakai oleh para ulama Syiah juga termaktub di dalam riwayat. Nah, kini penulis hendak membeberkan secara ringkas tentang tanda-tanda kemunculan Imam Zaman yang sifatnya tak pasti. Di antara tanda-tanda yang tak pasti itu adalah munculnya seorang dari Khurasan (salah satu nama tempat di Iran), munculnya Sayyid Hasani, bangkitnya Syuaib bin Saleh, adanya gerhana matahari di bulan Ramadan dan turunnya hujan yang teramat deras.

Di antara tanda-tanda yang tak pasti, penulis hanya akan menjelaskan secara singkat beberapa di anatarnya saja. Pertama, munculnya seseorang dari Khurasan. Sering disinggung di dalam banyak riwayat, bahwa salah satu tanda munculnya Imam Mahdi adalah hadirnya seorang dari Khurasan. Konon, kebangkitannya berbarengan dengan kemunculan Yamani dan Sufyani. (Ghaibat Thusi, hadis: 443, hal: 446).

Boleh dikata, di dalam riwayat Syiah sendiri tidak dijelaskan secara jelas tentang kebangkitan sosok dari Khurasan ini. Namun, yang jelas, ia termasuk di antara orang-orang yang menyiapkan bumi ini demi menyambut kedatangan Imam Mahdi afs.

Kedua, sosok bernama Sayyid Hasani. Ia telah tercatat di dalam riwayat Syiah dan ia juga digadang-gadang sebagai pribadi yang menandai kemunculan Sang Juru Penyelamat jagat raya ini. Ia merupakan keturunan Imam Hasan Mujtaba as. Sayyid Hasan dilukiskan sebagai sosok pemuda yang rupawan. Ia akan muncul dari Kazwin (salah satu nama tempat di Iran). Meski begitu, beberapa catatan sebagai tanda kemunculan Imam Zaman mengenai peribadi ini masih dipertanyakan keabsahannya.

Akhir kata, penulis berharap kita tak berhenti membaca tulisan ini. Sebab apa yang penulis tulis tentu masih terlalu singkat. Kita perlu membaca beberapa buku yang lebih luas dengan tema terkait. Semoga Allah menyegerakkan kemuculannya di muka bumi ini. Wallau A’lam bi Shawab.

Allahumma Liwaliyyikal Faraj!