Satu Bulan Bersama Al-Qur’an (Hari Ke-16)

Allah Swt Berfirman :

وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَا تَنَٰزَعُواْ فَتَفۡشَلُواْ وَتَذۡهَبَ رِيحُكُمۡۖ وَٱصۡبِرُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ

“Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar.” (QS.Al-Anfal:46)

Ayat ini adalah sebuah larangan yang tegas bagi kaum muslimin untuk tidak berselisih dan menciptakan konflik di tengah tubuh kaum muslimin sendiri.

Dalam ayat ini disebutkan ada dua akibat besar yang akan muncul bila kaum muslimin saling berselisih di antara mereka sendiri, yaitu :

Akibat pertama adalah (الفشل) yaitu perasaan gentar dan takut dalam menghadapi musuh.

Dan akibat kedua adalah hilangnya kekuatan kaum muslimin dalam menghadapi berbagai ancaman dari luar.

Ayat di atas memberi kita gambaran yang tegas bahwa apabila kaum muslimin saling berselisih dan berkonflik, maka akan muncul perasaan “tidak percaya” kepada saudaranya sehingga kekuatan mereka akan melemah dalam menghadapi musuh. Rasa takut kita dihadapan kekuatan musuh adalah akibat dari perselisihan di tubuh kaum muslimin sendiri. Bayangkan apabila setiap kelompok dari kaum muslimin saling percaya dan bersatu, maka tidak ada satu pun kekuatan di dunia ini yang bisa menandingi kekuatan Islam.

Maka tugas kita hari ini adalah membuang segala perselisihan dan mulai saling menghargai pendapat masing-masing. Perselisihan tidak akan pernah usai bila terus dijadikan pembahasan, namun apabila kita saling menghormati pilihan orang lain maka persatuan Islam akan bisa diwujudkan.

Perselisihan akan membawa kita pada rasa saling curiga kepada sesama saudara muslim dan efek yang lebih jauh adalah menumbuhkan rasa kebencian di tengah kaum muslimin. Sementara Islam di kepung dari segala arah oleh para musuh dan tiada jalan untuk melawan itu semua kecuali dengan persatuan dan saling percaya.

Musuh tidak akan mampu melawan kekuatan Islam tanpa memecah belah kaum muslimin dari dalam. Lalu apabila kita bertanya, darimana perselisihan itu berasal?

Bila kita perhatikan ayat di atas, kita akan mendapatkan jawaban bahwa perselisihan itu muncul karena kita tidak taat kepada perintah Allah dan Rasul-Nya. Dalam beragama kita masih sering mendahulukan kepentingan pribadi atau kelompok, sehingga dari situlah banyak perselisihan yang akan muncul. Namun apabila kita berupaya untuk taat kepada aturan Allah dan Rasul-Nya maka perselisihan itu akan mudah diselesaikan, karena semuanya fokus untuk meraih satu tujuan bersama dan mengesampingkan kepentingan masing-masing. Dan apabila hal ini terwujud, maka sebab-sebab untuk datangnya kemenangan akan semakin dekat.

Maka berpeganglah selalu dengan Firman Allah swt :

وَٱعۡتَصِمُواْ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِيعٗا وَلَا تَفَرَّقُواْۚ

“Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” (QS.Ali ‘Imran:103)

Semoga bermanfaat..