Seorang musafir pernah bercerita:
Aku melihat seseorang yang sedang beristirahat dari
pekerjaan berkebunnya. lalu ia membuka bekal
yang berisi roti jelai(kualitas yang lebih rendah
daripada roti gandum). ketika ia melihat keberadaanku,
ia berkali-kali mengajakku untuk makan bersamanya,
namun karena persediannya yang sedikit aku pun segan. malah sebaliknya dengan perasaan iba,
aku ingin membantunya dengan memberi makanan yang berkualitas.
.
Seketika itu aku teringat pesan sahabatku;
Jika kau membutuhkan sesuatu, datanglah ke rumah
Ali bin Abi Thalib as, niscaya dia akan membantumu dengan
sebaik-baik bantuan.
.
Ketika aku sampai di rumah Ali bin Abi Thalib, aku sampaikan
kebutuhan dan keperluanku, Hasan dan Husein putra
Ali bin Abi Thalib menjamuku dengan makanan yang enak dan
berkualitas. lalu aku memohon pada mereka untuk membungkus
satu lagi makanan enak agar aku bisa berikan pada pekerja
kebun tadi.
.
Aku ajak salah satu putra Ali yang bernama Hasan untuk
memberikannya langsung pada pekerja kebun. sesampainya kita
di kebun tersebut, Hasan berkata padaku: Dia adalah ayahku
Ali bin Abi Thalib