Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Kerelaan, Kedekatan, Kepercayaan dan Keyakinan Kepada Allah dalam Satu Ayat

1 Pendapat 05.0 / 5

Allah swt berfirman :

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِي وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.” (QS.Al-Baqarah:186)

Satu ayat ini bila kita renungkan akan menanamkan banyak benih ketentraman dalam jiwa kita. Satu ayat ini menumbuhkan arti kedekatan, kerelaan, kepercayaan dan keyakinan kepada Allah swt.

Dalam segi bahasa ayat ini di tata rapi sebagai wujud perhatian Allah swt kepada hamba-Nya.

Ada beberapa poin penting yang disebutkan dalam ayat ini :

1. Allah swt berfirman :

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku.”

Kalimat ini menggunakan fi’il سَأَلَ dengan mabni ma’lum bukan majhul. Disini Allah swt tidak menyebutkan “Apabila engkau ditanya mengenai Aku…” Namun Allah berfirman :

Apabila hamba-Ku bertanya tentang aku…”

Kata “hamba” disebutkan sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.

2. Ayat singkat ini menyimpan 7 dhomir mutakallim Allah didalamnya. Bila kita perhatikan, hal ini menunjukkan begitu besarnya perhatian Allah kepada hamba-Nya sehingga tidak menggunakan dhomir yang ghoib, tetapi menggunakan dhomir yang hadir mutakallim.

Kita akan temukan kalimat seperti :

(Hamba-Ku – عِبَادِي )

(Tentang Aku – عَنِّي )

(Sesungguhnya Aku – فَإِنِّي )

(Aku Kabulkan – أُجِيبُ )

(Berdoa kepada-Ku – دَعَانِي )

(Untuk-Ku – لِي )

(Dengan-Ku – بِي )

Bisa kita saksikan bagaimana Allah mengulang kata Aku berkali-kali dan hal ini menunjukkan bahwa Allah ingin langsung “bersentuhan” dengan hamba-Nya. Artinya Allah ingin lebih dekat dalam mengayomi dan memperhatikan hamba-hamba Nya.

3. Dalam ayat ini Allah menggunakan kalimat عِبَادِي (hamba-Ku), bukan kalimat النَّاس (manusia) secara umum.

Sekali lagi Allah ingin menampakkan begiu besarnya perhatian Allah kepada hamba-Nya.

4. Dalam ayat ini Allah tidak menggunakan penghubung. Biasanya dalam ayat-ayat lain yang menggunakan metode pertanyaan selalu ada penghubung seperti :

يَسۡـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلۡأَنفَالِۖ قُلِ ٱلۡأَنفَالُ لِلَّهِ وَٱلرَّسُولِۖ

“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang (pembagian) harta rampasan perang.

Katakanlah, “Harta rampasan perang itu milik Allah dan Rasul.” (QS.Al-Anfal:1)

Dalam ayat ini kita temukan penghubung yaitu قُل (katakanlah), namun dalam ayat yang kita bahas hari ini tidak ditemukan kata penghubung. Secara langsung Allah menyebutkan فَإِنِّي قَريب (Sungguh Aku Dekat), tidak menggunakan penghubung seperti “Katakanlah Aku dekat”.

Ayat ini benar-benar ingin menampakkan bahwa Allah swt sangat dekat dengan hamba-Nya dan penuh perhatian dengan hamba-Nya tanpa ada pemisah.

5. Kalimat ini menggunakan kalimat قَريب dengan bentuk Sifat yang menunjukkan “Selamanya” bukan dengan Fi’il yang menunjukkan ada masa tertentu.

Seakan Allah ingi menyampaikan “Aku akan selalu dekat selamanya. Tanpa ada batas waktu.

6. Disini Allah juga menggunakan kalimat اُجِيبُ dengan fi’il mudhori’ yang memiliki makna bahwa Allah akan selalu mengabulkan setiap doa hamba-Nya. Selalu tanpa berhenti !

Satu ayat singkat ini memberi ketentraman dalam hati kita dan menggambarkan begitu dahsyatnya perhatian Allah kepada setiap hamba-Nya dan dekatnya Allah kepada hamba-Nya.

Karena itu seringlah berdoa dan memohon kepada Allah yang begitu dekat denganmu dan selalu mengabulkan permohonanmu.

Semoga bermanfaat.