Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Beginilah Al-Qur’an Mengajarkan Kepadaku !

2 Pendapat 05.0 / 5

Aku belajar dari Al-Qur’an bahwa

Mengingat nikmat Allah..

Menyebut-menyebut nikmat Allah..

Mengagungkan nikmat Allah..

Rela atas pembagian karunia dari Allah..

Dan menganggap besar semua pemberian Allah..

Semua ini adalah akhlak para Nabi dan orang-orang sholeh yang disebutkan dalam Al-Qur’an.

Allah swt menceritakan Nabi Sulaiman as dalam firman-Nya :

فَلَمَّا جَآءَ سُلَيۡمَٰنَ قَالَ أَتُمِدُّونَنِ بِمَالٖ فَمَآ ءَاتَىٰنِۦَ ٱللَّهُ خَيۡرٞ مِّمَّآ ءَاتَىٰكُمۚ بَلۡ أَنتُم بِهَدِيَّتِكُمۡ تَفۡرَحُونَ

Maka ketika para (utusan itu) sampai kepada Sulaiman, dia (Sulaiman) berkata, “Apakah kamu akan memberi harta kepadaku? Apa yang Allah berikan kepadaku lebih baik daripada apa yang Allah berikan kepadamu; tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu.” (QS.An-Naml:36)

Allah swt menceritakan mengenai Dzul Qarnain dalam firman-Nya :

قَالَ مَا مَكَّنِّي فِيهِ رَبِّي خَيۡرٞ فَأَعِينُونِي بِقُوَّةٍ أَجۡعَلۡ بَيۡنَكُمۡ وَبَيۡنَهُمۡ رَدۡمًا

Dia (Zulkarnain) berkata, “Apa yang telah dianugerahkan Tuhan kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah aku dengan kekuatan, agar aku dapat membuatkan dinding penghalang antara kamu dan mereka.” (QS.Al-Kahfi:95)

Karena itu mengingat dan menyebut nikmat Allah memiliki banyak keuntungan dan bermacam faedah.

1. Mendorong kita untuk lebih banyak beristighfar dan melakukan ketaatan.

Karena setiap kita mengingat nikmat, kita akan sadar bahwa semua ketaatan yang kita lakukan tidak sebanding dengan kenikmatan yang Allah berikan.

Dengan kesadaran ini kita akan selalu merasa kurang dan selalu beristighfar kepada Allah.

2. Mengingat nikmat Allah adalah obat untuk menyembuhkan penyakit hati seperti congkak dan sombong.

Karena dengan selalu mengingat nikmat Allah maka manusia akan sadar bahwa ia tidak memiliki apa-apa. Maka ia sama sekali tak layak untuk sombong dan berbangga diri karena semua yang ia miliki adalah pemberian Allah swt.

وَمَا بِكُم مِّن نِّعۡمَةٖ فَمِنَ ٱللَّهِۖ

“Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah.” (QS.An-Nahl:53)

Dan ingatlah Nabi Sulaiman as ketika mahligai Balqis sampai di istananya dalam sekejap mata, beliau hanya berkata ;

قَالَ ٱلَّذِي عِندَهُۥ عِلۡمٞ مِّنَ ٱلۡكِتَٰبِ أَنَا۠ ءَاتِيكَ بِهِۦ قَبۡلَ أَن يَرۡتَدَّ إِلَيۡكَ طَرۡفُكَۚ فَلَمَّا رَءَاهُ مُسۡتَقِرًّا عِندَهُۥ قَالَ هَٰذَا مِن فَضۡلِ رَبِّي لِيَبۡلُوَنِيٓ ءَأَشۡكُرُ أَمۡ أَكۡفُرُۖ وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيّٞ كَرِيم

Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia.” (QS.An-Naml:40)

3. Mengingat nikmat Allah akan membawa manusia lebih mencintai Allah.

Karena manusia adalah hamba kebaikan, setiap kita mengingat kebaikan Allah dan nikmat-nikmatnya maka akan timbul rasa cinta kita kepada Allah.

4. Mengingat nikmat Allah akan membawa kita untuk bersyukur.

Karena syukur akan mengikat kenikmatan yang telah ada dan menambah kenikmatan yang belum ada.

وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَئِن شَكَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ د

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS.Ibrahim:7)

Mari kita belajar dari Al-Qur’an bagaimana cara mengingat dan meng-agungkan nikmat-nikmat Allah swt.

Semoga bermanfaat…