Percaya Diri atau Percaya Allah?

Sering kita mendengar nasihat atau motivasi yang berusaha untuk membangun kepercayaan diri. Orang yang percaya diri dalam bayangan kita adalah orang yang teguh, yakin dengan langkahnya, kokoh dalam pendiriannya dan tidak ragu dalam keputusannya.

Percaya diri membawa seseorang menjadi pribadi yang ulet dalam menghadapi segala masalah, tetap tersenyum dan optimis walau sedang dikelilingi kesulitan. Orang yang percaya diri akan tetap bangkit walau terjatuh berkali-kali, ia tidak pernah minder dan pesimis walau berulangkali gagal.

Memang percaya diri adalah kalimat yang indah, yang membangkitkan potensi terdalam dari diri manusia.

Tetapi coba kita renungkan bersama ayat-ayat berikut ini :

وَمَا تَدۡرِي نَفۡسٌ مَّاذَا تَكۡسِبُ غَدٗاۖ وَمَا تَدۡرِي نَفۡسٌ بِأَيِّ أَرۡضٖ تَمُوتُۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرُۢ

“Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal.” (QS.Luqman:34)

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ أَنتُمُ ٱلۡفُقَرَآءُ إِلَى ٱللَّهِۖ وَٱللَّهُ هُوَ ٱلۡغَنِيُّ ٱلۡحَمِيدُ

“Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah Yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji.” (QS.Fathir:15)

يُرِيدُ ٱللَّهُ أَن يُخَفِّفَ عَنكُمۡۚ وَخُلِقَ ٱلۡإِنسَٰنُ ضَعِيفٗا

“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah.” (QS.An-Nisa’:28)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang senada semacam ini. Begitu pula kita mendengar doa-doa yang di ajarkan oleh Baginda Nabi saw, seperti :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَشْكُو إِلَيكَ ضَعفَ قُوَّتِي وَقِلَّةَ حِيلَتِي

“Ya Allah aku mengadu kepadamu atas lemahnya kekuatanku dan sedikitnya kemampuanku.”

Dalam munajat lain beliau berdoa :

اللَّهُمَّ لَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرفَةَ عَينٍ وَلَا أَقَل مِن ذَلِكَ فَأَهلِك

“Ya Allah jangan Engkau serahkan diriku kepada diriku sendiri sekejap mata pun atau bahkan kurang dari itu, maka aku akan binasa…”

Dan masih banyak doa-doa yang senada yang menampilkan kelemahan kita.

Semua ayat dan doa di atas memberikan isyarat kepada kita bahwa jiwa manusia harus selalu di bina untuk mengakui kelemahannya dan kebergantungannya kepada Allah swt. Dan letak kekuatannya adalah ketika ia pasrah dan memohon kepada Allah untuk diberi bimbingan dan pertolongan dalam menghadapi semua permasalahannya.

Coba renungkan firman Allah swt :

وَلَا تَهِنُواْ وَلَا تَحۡزَنُواْ وَأَنتُمُ ٱلۡأَعۡلَوۡنَ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ

“Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman.” (QS.Ali ‘Imran:139)

Jangan pernah minder dan takut, karena kalian adalah yang tertinggi. Namun perhatikan akhir ayat yang menunjukkan bahwa kemuliaan dan ketinggian derajatmu hanya akan kau dapat bila engkau bersandar dan hanya berharap kepada-Nya.

Renungkan ungkapan Nabi Musa as yang di abadikan oleh Al-Qur’an. Ketika beliau terjepit antara lautan dan kejaran musuh, spontan beliau berkata :

قَالَ كَلَّآۖ إِنَّ مَعِيَ رَبِّي سَيَهۡدِينِ

Dia (Musa) menjawab, “Sekali-kali tidak akan (tersusul); sesungguhnya Tuhanku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku.” (QS.Asy-Syu’ara:62)

Kepercayaan Musa bukan kepada dirinya walau beliau memiliki kelebihan yang tidak dimiliki siapapun kala itu. Namun beliau hanya percaya kepada Tuhannya yang mampu merubah segala sesuatu, bahkan tongkat kayunya bisa memberikan banyak mukjizat.

Lalu apa sebenarnya percaya diri itu?

Sebenarnya untuk mengetahui arti percaya diri yang sebenarnya, kita cukup berkaca pada Sabda Nabi saw :

اسْتَعِنْ بِاللّهِ وَلاَ تَعْجِزْ

“Mintalah pertolongan kepada Allah dan jangan pernah merasa lemah.”

Inilah arti percaya diri dalam pandangan Rasulullah saw. Sebuah pesan sempurna yang membangun kepercayaan diri pada umat manusia.

Tidak ada yang tidak mungkin bila engkau bersandar kepada Allah.

Tidak ada yang perlu ditakutkan ketika engkau selalu bersama Allah.

Dirimu memang penuh kelemahan tapi ketika engkau bersandar pada kekuatan Allah maka segala rintangan menjadi kecil.

Engkau memang tak mampu berbuat apa-apa namun dengan memohon kepada Allah maka sesulit apapun halangan yang menghadang akan menjadi mudah untuk dilewati.

Maka percaya diri tidak akan berarti bila engkau hanya mengandalkan dirimu, tapi percaya diri akan memberikan hasil yang sempurna ketika engkau hanya bersandar dan memohon kepada Tuhanmu baru kemudian berusaha dan melangkah.

Semoga bermanfaat.