Salah seorang sahabat Imam Ridho as berkata:
"saya bersama Imam as dalam perjalanan menuju Khurasan.
Suatu hari beliau as diundang dalam jamuan makan.
Beliau as mengumpulkan seluruh pembantunya baik yang berkulit hitam ataupun berkulit putih mengelilingi sufrah(taplak untuk makanan).
Saya mendekati Imam as dan berkata kepadanya:
"saya berharap menjadi tebusan untukmu, lebih baik anda memisahkan sufrah mereka."
.
.
Beliau as menjawab: "jangan katakan itu!
Sesungguhnya Allah swt yang merupakan Tuhan kita semua adalah satu, kita semua dari satu Ibu dan Adam (as) Abul Basyar(Ayah segenap manusia) adalah ayah kita semua, dan adzab serta pahala itu bergantung pada amal-amal kita, oleh karena itu mengapa harus terpisah?"
.
.
📚 Dar Ruwwaq e Nur, hal 25. Muhsen Qiraati.