Bacalah Alam Semesta Ini !

Allah swt Berfirman :

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ – خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ – ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ – ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, Yang mengajar (manusia) dengan pena.” (QS.Al-‘Alaq:1-4)

Rangkaian ayat ini adalah 5 ayat pertama dari Surat Al-Alaq, sekaligus 5 ayat pertama yang di turunkan dalam Al-Qur’an.

Dan yang menarik, Surat ini dibuka dengan kalimat إِقرَأ ( Bacalah ! ) sebagai pesan utama kepada seluruh manusia bahwa perintah pertama ini adalah kunci untuk membuka semua kebaikan.

Lalu bila kita perhatikan, kalimat إقرَأ terulang lagi pada ayat ketiga. Tentunya pengulangan ini semakin menguatkan begitu pentingnya perintah untuk “membaca”. Namun di sisi lain, kalimat إقرَأ yang pertama dan kedua memiliki perbedaan dalam makna dan tujuan.

Iqro’ yang pertama membicarakan hubungan antara “membaca” dengan nikmat penciptaan dari Allah swt. Dengan kata lain, kita di perintahkan untuk “membaca” segala bentuk penciptaan ini. Renungkan, pikirkan, pelajari dan syukurilah nikmat penciptaanmu dan penciptaan alam semesta yang dahsyat ini.

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ – خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.”

Iqro’ yang kedua membicarakan hubungan antara “membaca” dengan nikmat bantuan dan bimbingan dari Allah.

ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ

“Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia.”

Pada intinya sejak awal Al-Qur’an selalu mengajak kita untuk “membaca” alam semesta ini. Artinya kita di ajak untuk merenungkan dan mempelajari penciptaan Allah dan segala kenikmatan yang di berikan oleh Allah. Karena dari sinilah kita akan belajar untuk bersyukur dengan syukur yang sebenarnya. Karena kita “membaca” dengan Nama Allah dan untuk mengenal Allah.

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan..”

Maka tujuan dari “membaca” dalam ayat ini sebenarnya adalah mengenal Allah swt. Dan semua itu dimulai dengan merenungkan tanda-tanda dan ciptaan-Nya.

Kemudian pada ayat selanjutnya di jelaskan tentang pentingnya alat untuk membaca.

ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ

“Yang mengajar (manusia) dengan pena.”

Sebagaimana pula di sebutkan dalam ayat lain :

نٓۚ وَٱلۡقَلَمِ وَمَا يَسۡطُرُونَ

“Nun. Demi pena dan apa yang mereka tuliskan.” (QS.Al-Qalam:1)

Surat Al-Alaq berisi ajakan untuk membaca, sementara dalam Surat Al-Qalam berisi tentang agungnya alat untuk membaca itu yaitu tulisan-tulisan yang termaktub dalam Al-Qur’an. Keduanya adalah jalan yang bergandengan untuk mengenal Sang Pencipta.

Dan poin penting yang tidak boleh terlewatkan adalah bahwa Allah swt memerintahkan kita untuk “membaca” dengan Nama-Nya.

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu

ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ

“Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia.”

Artinya, semua ilmu harus selalu di kaitkan dengan Allah swt. Apakah itu ilmu agama, sains atau ilmu lainnya. Karena apabila ilmu dipisahkan dari Allah maka tidak akan ada hasil yang di dapatkan kecuali kehancuran dan kerusakan. Seperti yang kita lihat sekarang bagaimana kemajuan-kemajuan yang tidak digandengkan dengan keimanan hanya membawa bahaya yang dahsyat bagi umat manusia.

Semoga bermanfaat..