Setiap Manusia Bertanggung Jawab Atas Dirinya Sendiri !

Allah swt berfirman :

قُلۡ أَغَيۡرَ ٱللَّهِ أَبۡغِي رَبّٗا وَهُوَ رَبُّ كُلِّ شَيۡءٖۚ وَلَا تَكۡسِبُ كُلُّ نَفۡسٍ إِلَّا عَلَيۡهَاۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٞ وِزۡرَ أُخۡرَىٰۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُم مَّرۡجِعُكُمۡ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ فِيهِ تَخۡتَلِفُونَ

Katakanlah (Muhammad), “Apakah (patut) aku mencari tuhan selain Allah, padahal Dialah Tuhan bagi segala sesuatu. Setiap perbuatan dosa seseorang, dirinya sendiri yang bertanggung jawab. Dan seseorang tidak akan memikul beban dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitahukan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan.” (QS.Al-An’am:164)

Ayat ini secara jelas dan gamblang menyadarkan kita kembali bahwa setiap perbuatan akan di pertanggung jawabkan oleh setiap pribadi masing-masing. Setiap manusia akan merasakan akibat dari perbuatan yang dia lakukan dan tidak ada alasan untuk berlepas diri dan menyalahkan orang lain atas perbuatannya.

وَلَا تَكۡسِبُ كُلُّ نَفۡسٍ إِلَّا عَلَيۡهَاۚ

“Setiap perbuatan dosa seseorang, dirinya sendiri yang bertanggung jawab.”

Petikan ayat ini adalah salah satu kaidah penting dalam konsep keadilan menurut Islam. Bahwa Allah swt menginginkan manusia untuk hidup berdampingan dengan orang lain dan mempertanggung jawabkan semua sikap dan perilaku yang ia lakukan.

Begitupula pada petikan ayat selanjutnya kita melihat bahwa setiap manusia akan menghadapi hari perhitungan di akhirat atas setiap langkah yang ia pilih dalam hidupnya.

ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُم مَّرۡجِعُكُمۡ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ فِيهِ تَخۡتَلِفُونَ

“Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitahukan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan.”

Seseorang tidak akan memikul tanggung jawab atas apa yang diperbuat oleh orang lain, hal ini adalah wajah keadilan yang sebenarnya. Karena setiap orang memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan dalam hidupnya.

Tanggung jawab yang di emban oleh masing-masing individu ini adalah bahan bakar yang membuat roda kehidupan terus berputar. Setiap manusia punya posisi yang sama di mata Allah dan setiap dari mereka memiliki kebebasan dan kekuasaan atas pilihan hidupnya.

Inilah yang kemudian akan dihadapi oleh setiap manusia di hari kiamat. Setiap dari kita akan menuai hasil dari apa yang kita tanam. Tiada seorang pun yang akan menuai hasil dari yang di tanam orang lain, walaupun ia adalah orang yang paling dekat dengannya di dunia. Tiada kesempatan untuk lari dari tanggung jawab dan tiada lagi waktu untuk memberi berbagai alasan.

Allah swt berfirman :

۞يَوۡمَ تَأۡتِي كُلُّ نَفۡسٖ تُجَٰدِلُ عَن نَّفۡسِهَا وَتُوَفَّىٰ كُلُّ نَفۡسٖ مَّا عَمِلَتۡ وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُونَ

“(Ingatlah) pada hari (ketika) setiap orang datang untuk membela dirinya sendiri dan bagi setiap orang diberi (balasan) penuh sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya, dan mereka tidak dizhalimi (dirugikan).” (QS.An-Nahl:111)

Semoga bermanfaat.