Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Batin Suci

1 Pendapat 05.0 / 5

Ayatullah Fatimi Naya hf:
.
.
"Selama kamu tidak suci maka kesucian tidak akan diberikan kepadamu.
Wadah yg kamu pilih untuk minum haruslah suci/bersih.
Jika wadah batin saya tidak suci maka harapan ini tidak benar jika kita berharap kesucian dari Allah.
.
.
Sekarang apa yang harus dilakukan di dalam langkah awal agar batin saya menjadi suci?
.
.
Ikatlah janji dengan dirimu bahwa kamu tidak akan menghina seseorang.
.
.
Kita melaksanakan ziarah, melaksanakan solat berjamaah, di bulan Ramadhan Kita berpuasa, lalu mengapa kita tidak memiliki taufik dan kita tidak melangkah maju(dalam alam maknawi, pen)?
.
.
Ketika kita teliti kita temukan bahwa akar dari seluruh masalah adalah lisan.
Kita menjatuhkan seseorang dengan perkataan, atau marah dan menghina.

.
.
Ayatullah Baha'udini ra menyampaikan:
'berkata menghina akan menghilangkan keberkahan dalam hidup.'

.
.
Seseorang menulis surat kepada Khoja Nashir.
Bagian awal surat dia berkata kepada Khoja Nashir :
wahai anjing, atau wahai anjing anak seekor anjing, tentang masalah ilmiah ini bagaimana?
.
.
Khoja Nashir dalam jawabannya menulis bahwa berkenaan dengan masalah itu jawabannya adalah ini.
Dan di akhir beliau menulis adapun pembicaraanmu tentang anjing, anjing adalah hewan yang berjalan dengan 4 kaki, dan tubuhnya ditutupi oleh bulu.
Sedangkan saya hanya memiliki 2 kaki dan tidak seperti itu... Wassalam.

.
.
.
Selesai! Tidak ada hinaan tidak ada marah! Jika itu terjadi pada kita maka paling tidak kita akan menulis jawaban: '(anjing) itu adalah kamu!'
.
.
Maka pertama batin kita harus suci terlebih dahulu agar kita bisa berkembang (dalam alam maknawi, pen)."