Keluasan Karunia Allah Swt

Sejumlah orang kafir Madinah mendatangi Rasulullah Saw dan berkata, “Wahai Rasulullah! Orang-orang kaya dengan hartanya dapat membebaskan budak dan mendapat pahalanya, sementara kami tidak punya kemampuan yang seperti itu. Mereka juga dapat pergi melakukan haji, sementara kami yang tidak memiliki apa-apa tidak dapat melakukannya. Mereka punya kemampuan untuk memberikan sedekah, sementara kami tidak memiliki sesuatu yang dapat disedekahkan. Selain itu, mereka dapat menginfakkan hartanya untuk berjihad dan mendapatkan pahalanya, sementara hal itu tidak mungkin dapat kami lakukan, apa lagi meraih pahalanya. Sekarang, apa yang harus kami lakukan?”

Nabi Muhammad Saw bersabda, “Barangsiapa yang mengucapkan Allahu Akbar sebanyak 100 kali, maka perbuatan itu lebih baik dari membebaskan seorang budak. Barangsiapa yang bertasbih 100 kali, itu lebih dari dari membawa 100 hewan korban di haji atau umrah. Orang yang mengucapkan Alhamdulillah sebanyak 100 kali, pahalanya lebih baik dari mengirimkan 100 kuda disertai pelana dan tali kendalinya lalu menunggangnya di jalan Allah. Sementara orang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah sebanyak 100 kali dalam sehari, maka dari sisi amal perbuatan ia termasuk manusia terbaik, kecuali orang lain yang mengucapkan lebih banyak.”

Imam Shadiq as berkata, “Setelah itu berita ini sampai kepada orang-orang kaya dan mereka juga melakukan perintah Nabi Saw ini.”

Orang-orang miskin Madinah kembali menemui Rasulullah Saw dan  berkata, “Wahai Rasulullah! Perintahmu kepada kami itu juga telah dilakukan oleh orang-orang kaya dan mereka mendapatkan dua pahala.”

Rasulullah Saw bersabda, “… Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya…” (QS. al-Maidah: 54)[1] (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)