Hubungan Antara Jiwa dengan Ibadah

Allah swt Berfirman :

وَٱعۡبُدۡ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأۡتِيَكَ ٱلۡيَقِينُ

“Dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu.” (QS.Al-Hijr:99)

Manusia diciptakan agar selalu memiliki hubungan dengan Tuhannya sepanjang hidupnya. Idealnya seorang hamba selalu menghubungkan diri dengan Tuhannya dimanapun ia berada dan dalam kondisi apapun. Hubungan ini yang nantinya kita sebut dengan ibadah.

“Dan sembahlah Tuhanmu…”

Artinya jadikan seluruu aktifita dan gerak-gerikmu selalu dihubungkan dengan Sang Pencipta.

“Sampai yakin (ajal) datang kepadamu.”

Mayoritas ahli tafsir sepakat bahwa makna kata al-yaqin dalam ayat ini adalah kematian. Karenanya ayat ini ingin memberi pesan bahwa sepanjang engkau masih memiliki waktu, jangan pernah putus hubunganmu dengan Allah swt.

Dalam redaksi lain Allah swt Berfirman :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” (QS.Ali ‘Imran:102)

Dengan kata lain, jangan sampai akhir hidupmu dalam kondisi sedang lepas koneksi dengan Allah swt. Karena kita tidak pernah tau kapan ajal itu datang, maka setiap waktu kita harus selalu berhubungan dengan Allah swt. Apabila ajal datang ketika kita sedang lalai dan jauh dari Allah, maka tidak ada lagi kesempatan untuk kembali dan yang tersisa hanya penyesalan.

Bila kita perhatikan, kehidupan ini tidak terlepas dari dua pilihan. Dan setiap pilihan memiliki akibatnya masing-masing.

Apa saja dua pilihan tersebut?

1. Bila kita mengingat Allah (memiliki hubungan dengan-Nya) maka Allah akan mengingat kita.

فَٱذۡكُرُونِيٓ أَذۡكُرۡكُمۡ

“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu.” (QA.Al-Baqarah:152)

2. Dan apabila kita lalai dari mengingat-Nya maka Allah juga akan melupakan dan mengabaikan kita.

نَسُواْ ٱللَّهَ فَنَسِيَهُمۡ

“Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka (pula).” (QS.At-Taubah:67)

Setiap hari kehidupan kita dipertaruhkan apakah kita akan mengakhiri hidup ketika sedang mengingat Allah atau sedang lalai dari-Nya. Maka kita memohon semoga Allah swt selalu menjaga kita dan memberi kita akhir kehidupan yang husnul khotimah.

تَوَفَّنِي مُسۡلِمٗا وَأَلۡحِقۡنِي بِٱلصَّٰلِحِينَ

“Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang shalih.” (QS.Yusuf:101)

رَبَّنَآ أَفۡرِغۡ عَلَيۡنَا صَبۡرٗا وَتَوَفَّنَا مُسۡلِمِينَ

(Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan matikanlah kami dalam keadaan muslim (berserah diri kepada-Mu).” (QS.Al-A’raf:126)

Semoga Bermanfaat…