Malam Duka Hari 1

Sya’air bentuk jamak dari tanda. Yaitu tanda2 Allah yg menunjukkan kebesaran Allah swt.
Allah dalam firmannya, bahwa siapa yang menghidupkan syi’ar-syiar Allah, ia disebut muncul dari ketulusan hati.
Secara singkat, Makna Sya’air adalah mengingat kebesaran Allah swt.
Tradisi bagi setiap bangsa di setiap masa duka.
Kertas semua sama, tetapi ketika kertas itu tertulis ayat Quran, maka tdk boleh diperlakukan sembarangan.
Tempat juga demikian, ketika ia menjadi masjid misalnya, maka tidak bisa diperlakukan semena-mena.

Ada beberapa hal yang bisa disebut Sya’air misalnya masjid, tempat-tempat suci, quran, majlis yang mengenang Nabi Muhammamd dan keluarga Muhammad, semua ini adalah termasuk sya’air yang harus kita hormati.

Menggelar majlis duka sayidusyuhada adalah syaair sebagaimana Rasulullah dan para sahabat juga telah menyelenggarakan majlis duka ini.

Termasuk ketika Rasulullah menggelar majlis Aza utk Hamzah bin Abi thalib, Jakfar Attayyar, Fatimah binti Asad, termasuk Sayyidus syuhada as.

Setelah berakhir perang Uhud, dan banyak yang syahid termasuk Hamzah bin Abi Thalib. Rasul mendengar para wanita menangisi para syuhada dari keluarga mereka. Rasulullah berkata Hamzah tidak ada yang menangisinya.
Lalu seorang sahabat datang kepada orang-orang untuk dtg ke rumah Rasulullah utk turut berduka atas meninggalnya Hamzah bin Abi Thalib.

Semua anggota Anshar ketika mereka menangisi syahidnya anggota keluarga mereka, mereka menangisi syahidnya Hamzah bin Abi Thalib.

Riwayat lain menceritakan suatau ketika Amiril mukminin datang kpd Rasululkah dan berkata Innalillahi … Ibuku Fatimah meninggal. Ketahuilah jk Fatimah adlh ibumu, mk ia adl jg ibuku. Maka ambillah imamahku dan kain ini utk menguburkannya.

Aza Rasul lainadl kepada Jakfar bin abi thalib atau jakfar attayyar. Dlm perang Jakfar syahjd dan Allah akan mengganti kedua tangan yg sayap yg dgnya ia akan berkwliling di surga. Rasul semakin sendu dlm menangis

Dalam shahih muslim, Rasulullah menangis ketika berziarah di makam ibunya. Sehingga orang-orang yang ada di dekatnya ikut menangis.
Dan banyak riwayat lain yang mnyebutkan bahwa Rasulullah menangisi apa yang akan terjadi pada Ahlulbaitnya.

Dua diantaranya:
Tangisan dalam riwayat sebelumnya Rasulullah menangisi orang yang sudah menangisi, tapi dalam riwayat ini Rasul menangisi Fatimah, Hasan dan Husain walau saat itu musibah belum terjadi.

Suatu ketika Rasul datang ke rumah Amirul mukminin dan disuguhi beberapa potong kurma.
Kemudian Rasul shalat 2 rakaat dan Rasul memanjangkan sujud terakhir lalu menangis tersedu-sedu.
Cucunya Alhusain berkata tidak pernah kami merasa segembira ini ketika engkau datang kepada kami. Tapi kami menjadi bersedih ketika melihatmu sedih.
Rasul berkata bahwa Jibril datang kepadaku dan memberitahukan bahwa kalian ahlulbaitku akan mati dibunuh dan kubur kalian terpisah-pisah.

Riwayat dari Imam Bagir, setiap Rasul datang ke rumah Imam Ali. Beliau meminta Husain datang kepadanya. Ia mencium dada, leher, dan tubuh Husain yang akan terpenggal, tertancap panah dan tombak, ketika itu masih berumur 4 tahun.
Apakah aku akan terbunuh? Ya. Bukan cuma kamu. Tetapi keluargamu juga akan terbunuh.

Riwayat-riwayat tersebut menunjukkan betapa kita juga perlu untuk mengenang majlis duka untuk sayyidussuhada’.