Malam Duka Hari 2-3

Malam Duka Hari 2

Pada malam kedua hadir Ust. Abdullah Beik, MA sebagai pembawa hikmah Asyura.

Pada kesempatan ini, Ust. membeberkan uraian cerdas dalam memaknai hidup, hidup yang hakiki yang semestinya dimiliki oleh masing-masing umat Islam.
Beliau juga menyinggung bahwa bahkan orang-orang yang secara lahiriah sudah meninggal, namun sebenarnya orang-orang yang syahid itu hidup. Mereka mendapat rizki secara terus menerus dari Allah SWT.

Orang-orang yang memerangi Imam Husain adalah orang yang keliru dalam memaknai hidup, menganggap hidup di dunia adalah segala-galanya.

Malam Duka Hari 3

Ust Fuad menyampaikan nilai-nilai penting memperingati Majlis Imam Husain AS, bahwa hal itu adalah sebuah nikmat yang selayaknya disyukuri, terlebih ketika kondisi tidak begitu kondusif seperti sekarang ini.

Poin penting yang disampaikan beliau adalah tentang ketaatan kepada Imam, dimana hal ini mengharuskan seorang hamba untuk mengenali makna Imam itu sendiri.

Barangsiapa taat kepada Allah Swt maka harus dan wajib taat kepada Rasul, barangsiapa taat kepada Rasul maka harus taat kepada Ulil Amri (Imam).

Allah Maha Suci, Rasul itu juga maksum, Ulil Amri juga Maksum, ketaatan ini jelas ketaatan yang bisa dipertanggungjawabkan dan sangat berharga.

Hal ini diperlukan ilmu, makrifah, yang kedua juga perlu siraman air untuk menumbuhsuburkannya, air itu adalah air mata tangisan kepada AlHusain AS.