Keteguhan Hati dalam Al-Qur’an

Allah Swt Berfirman :

يُثَبِّتُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱلۡقَوۡلِ ٱلثَّابِتِ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِۖ

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat.” (QS.Ibrahim:27)

Kali ini kita akan membahas sebuah istilah yang sering disebut oleh Al-Qur’an yaitu Ats-tsibat (teguhnya hati).

Ats-tsabat secara bahasa menunjukkan makna rutin, istiqomah dan serius dalam menjalankan sesuatu baik itu urusan dunia ataupun urusan akhirat.

Kata ini sering di gunakan dalam Al-Qur’an dengan berbagai bentuk untuk menunjukkan pentingnya perkara ini dan efek-efeknya. Seperti contoh berikut ini :

(1). Digunakan dalam menjelaskan karunia dan pemberian Allah.

يُثَبِّتُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱلۡقَوۡلِ ٱلثَّابِتِ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِۖ

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) di dunia dan di akhirat.” (QS.Ibrahim:27)

(2). Digunakan dalam menjelaskan sebuah perintah.

فَٱثۡبُتُواْ وَٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ كَثِيرٗا لَّعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ

“Maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berdzikir dan berdoa) agar kamu beruntung.” (QS.Al-Anfal:45)

(3). Digunakan dalam menjelaskan sebuah pujian.

وَمَثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمۡوَٰلَهُمُ ٱبۡتِغَآءَ مَرۡضَاتِ ٱللَّهِ وَتَثۡبِيتٗا مِّنۡ أَنفُسِهِمۡ كَمَثَلِ جَنَّةِۭ بِرَبۡوَةٍ أَصَابَهَا وَابِل فَـَٔاتَتۡ أُكُلَهَا ضِعۡفَيۡنِ …

“Dan perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya untuk mencari ridha Allah dan untuk memperteguh jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah-buahan dua kali lipat…” (QS.Al-Baqarah:265)

(4). Digunakan dalam menjelaskan sesuatu yang perlu untuk ditiru.

وَكُلّٗا نَّقُصُّ عَلَيۡكَ مِنۡ أَنۢبَآءِ ٱلرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِۦ فُؤَادَكَۚ

“Dan semua kisah rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar dengan kisah itu Kami teguhkan hatimu.” (QS.Hud:120)

(5). Digunakan dalam doa dan permohonan.

وَمَا كَانَ قَوۡلَهُمۡ إِلَّآ أَن قَالُواْ رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسۡرَافَنَا فِيٓ أَمۡرِنَا وَثَبِّتۡ أَقۡدَامَنَا وَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَٰفِرِينَ

“Dan tidak lain ucapan mereka hanyalah doa, “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan (dalam) urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.” (QS.Ali ‘Imran:147)

Bila kita hubungkan, kita di ajak untuk mendidik diri agar hati kita teguh di jalan Allah namun jangan lupa untuk memohon kepada Allah Swt agar diberikan keteguhan hati karena semua itu tidak ada terwujud tanpa taufik dari Allah Swt.

Semoga bermanfaat…