Abu Raihan Al-Biruni, Ilmuwan Besar Muslim Persia(2)

Buku Atsar al-Baqiyah tidak ketinggalan membahas masalah matematika, perhitungan, bentuk dan tabel. Abu Raihan berhasil menyelesaikan penulisan buku ini dari tahun 390 hingga 391 HQ. Buku ini merupakan deretan karya pertamanya yang ditulis saat ia berusia sekitar 20 tahun. Buku ini kemudian dikoleksi oleh Qabus bin Vashmgir, Raja Gorgan. Buku Atsar al-Baqiyah untuk pertama kalinya diberi pengantar oleh Profesor Eduard Sachau dan dicetak di Jerman pada 1878. Setahun setelahnya, Sachau menerjemahkan buku ini ke bahasa Inggris dengan judul “Chronology of Archient Nations”.

Abu Raihan al-Biruni senantiasa ingin mengetahui pemikiran dan peradaban bangsa-bangsa lain. Namun ia berusaha menghindari mengutip berita dari orang lain. Oleh karenanya, ia mempelajari bahasa yang dibutuhkan untuk mengeksplorasi sumber-sumber asli tanpa perantara. Untuk itu al-Biruni mempelajari bahasa Suryani, Ibrani dan Sansekerta. Karya penting lainnya al-Biruni adalah Tahqiq Ma Lil Hind.

Abu Rayhan Biruni dalam karyanya "Tahqiq Ma Lil Hind" membahas mengenai keyakinan dan filsafat orang-orang India, astronomi, ajaran agama, masyarakat, antropologi, sejarah, literatur dan geografi India. Berkat karya ini, Biruni disebut-sebut sebagai Muslim pertama yang menulis buku tentang peradaban dan budaya India. Buku ini menjadi referensi utama bagi para peneliti yang ingin mengetahui sejarah budaya dan peradaban India.

Demi melengkapi buku Tahqiq Ma Lil Hind, al-Biruni mengkaji pelbagai buku India dan berdialog dengan ilmuwan dan tokoh India. Dalam interaksinya dengan para tokoh India banyak informasi yang tidak dimiliki orang lain berhasil diketahui oleh al-Biruni. Karena para tokoh ini menilai ilmu hanya milik mereka dan menganggap masyarakat sebagai orang bodoh. Abu Raihan al-Biruni dengan keberanian menampilkan dirinya sebagai seorang murid yang patuh dan akhirnya berhasil mendapat banyak informasi.

Buku Qanun Masoudi merupakan karya Abu Raihan al-Biruni. Buku ini termasuk buku peradaban Islam yang terbaik. Banyak ilmuwan yang menyebut buku ini sebagai karya terbaik al-Biruni. Buku ini semacam ensiklopedia lengkap tentang ilmu matematika dan astronomi. Dalam buku Qanun Masoudi, Abu Raihan berusaha membahas gerakan bintang-bintang yang sangat kompleks. Menariknya, buku ini tergolong buku paling mudah dari seluruh karya ilmiahnya.

Al-Biruni menulis buku ini atas permintaan Soltan Masoud, anak Soltan Mahmoud Gaznawi pada 421 HQ. Dalam sejarah disebutkan, ketika Soltan Masoud melihat buku ini, ia begitu takjub dan memberikan hadiah perak yang banyak kepada al-Biruni. Namun ia mengembalikan hadiah Soltan Masoud ke bendahara istana dan mengatakan, “Aku tidak membutuhkannya. Selama hidupku aku hidup dengan qana’ah dan tidak rela mengubah kebiasaan ini.”

At-Tafhim merupakan buku Abu Raihan al-Biruni yang ditulis dengan bahasa Persia. Menurut kutipan sejarah, buku ini ditulis al-Biruni pada 420 HQ di Ghaznawi menuruti permintaan Raihanah, putri Hossein Kharazmi. Buku ini membahas tentang matematika dan astronomi dengan bahasa yang sederhana, bila dibandingkan dengan karyanya yang lain. Pembaca buku ini ditujukan kepada para remaja yang baru ingin mengenal matematika dan astronomi.

Buku at-Tafhim berupa tanya jawab dan memuat 530 pertanyaan dan jawaban. Buku ini terdiri dari empat bagian; geometri, hitungan, astronomi dan kaedahnya. Setahun setelah penulisan buku ini, Abu Raihan menerjemahkan buku ini ke dalam bahasa Arab. Naskah bahasa Arab dari buku ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh R. Ramsay Wright pada 1934. Buku ini telah tercatat dalam daftar perlindungan warisan dunia UNESCO.