Ruqoyyah, Balita Alhusain Di Karbala

Kafilah Alhusain tidak hanya berisi pria-pria gagah yang siap berlaga di medan. Rombongan suci itu juga di isi oleh wanita dan anak-anak keturunan Nabi saw.

Salah satu dari anak-anak tersebut adalah putri Alhusain yang masih balita, dikenal dengan nama Ruqoyyah.

Ruqoyyah kecil masih berumur 4 tahun. Kesukaannya adalah membeberkan sajadah untuk ayahnya di waktu-waktu solat.

Hari itu tepat 10 Muharram tahun 61 H. Ruqoyyah kecil berada didalam tenda bersama ibu, bibi dan anak-anak yang lainnya.

Disaat dhuhur tiba, seperti biasa Ruqoyyah membeberkan sajadah dan menunggu ayahnya datang untuk solat. Sajadah itu disiapkan didalam tenda tempat kafilah Alhusain bermalam sejak malam ketiga bulan Muharram.

Ruqoyyah kecil duduk di atas sajadah itu sambil menanti ayahnya. Waktu berlalu namun Alhusain tak kunjung datang. Hati putri Alhusain ini mulai cemas dalam penantian.

Waktu asar pun telah tiba namun ayah Ruqoyyah tak kunjung datang. Tiba-tiba ia melihat bayangan seorang lelaki mendekati tenda, ia pun melompat girang karena ia pikir ayahnya datang.

Lelaki itu masuk kemah dengan kasar. Bukan Alhusain yang datang tapi Syimir Dzil Jausyan, lelaki yang baru saja memenggal kepala ayah Ruqoyyah.

“Mana ayahku?” teriak balita ini.

Syimir menjawabnya dengan tamparan keras di wajah suci cucu nabi ini seraya berteriak, “Ayahmu sudah mati !”

Bisakah kita membayangkan balita kecil tanpa dosa ditampar oleh pembunuh ayahnya dengan membawa kabar kematian sang ayah?

Salam atasmu wahai putri Alhusain…

Salam atas pipi yang memerah karena tamparan musuh Allah…