Darimana Penyembahan Kepada Allah Bermula?

Allah Swt Berfirman:

فَأَقِمۡ وَجۡهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفٗاۚ فِطۡرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِي فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيۡهَاۚ لَا تَبۡدِيلَ لِخَلۡقِ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلۡقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS.Ar-Rum:30)

Secara naluriah manusia memiliki dorongan fitrah dari dalam dirinya untuk mencari dan berhubungan dengan Dzat Yang Maha Sempurna dan Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Disaat seseorang mengacuhkan dorongan fitrah ini, maka ia tidak akan menemukan rasa aman dan rasa tentram dalam hidupnya. Ia selalu dibayang-bayangi oleh “pertanyaan” yang tidak pernah terjawab.

Fitrah manusia yang belum terhijabi oleh bermacam dosa dan penentangan akan selalu mendesak hati nurani untuk menemukan Penciptanya. Selalu bertanya-tanya dari mana asal mula munculnya kehidupan ini. Dan selalu mencari kebenaran tentang manusia dan alam semesta.

Semua itu telah terprogram dalam diri manusia.
Dari sini sebenarnya benih keimanan kepada Allah itu tumbuh. Karena menyembah Dzat Yang Sempurna adalah sifat alami dari manusia. Dan manusia selalu butuh untuk bersandar kepada yang lebih kuat dan lebih sempurna darinya.

قُلۡ أَغَيۡرَ ٱللَّهِ أَبۡغِي رَبّٗا وَهُوَ رَبُّ كُلِّ شَيۡءٖ

Katakanlah (Muhammad), “Apakah (patut) aku mencari tuhan selain Allah, padahal Dialah Tuhan bagi segala sesuatu.” (QS.Al-An’am:164)

Apabila segala sesuatu berada di bawah kendali Allah maka apalagi yang lebih pantas dilakukan seorang hamba selain bersujud dan tunduk kepada-Nya?

Namun desakan fitrah itu akan semakin melemah seiring dengan perjalanan hidup manusia yang seringkali lebih mengikuti panggilan hawa nafsunya. Dan salah satu faktor yang membuat manusia ingin menyembah Tuhan adalah perasaan lemah dan tidak berdaya yang dimilikinya. Karena ketika seseorang sadar bahwa ia hanya titik kecil di tengah samudera yang luas maka ia akan merasa sangat butuh pada pertolongan Yang Maha Kuat. Dan siapa yang merasa kuat ditengah kelemahannya, ia tidak akan mau menundukkan diri kepada Sang Pencipta.

Dan pada akhirnya, penyembahan seorang manusia kepada Tuhannya juga di mulai dari kecintaannya pada sesuatu yang indah dan sempurna. Seorang manusia akan terus mencari sesuatu yang paling indah dan paling sempurna di alam ini dan mereka hanya akan menemukannya ketika mengenal Robbul Alamin.

Semoga Bermanfaat…