Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Kesamaan Iman, Faktor Pemersatu Persahabatan

1 Pendapat 05.0 / 5

Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan teman untuk mengadakan aktivitas sosialnya di masyarakat. Nah untuk menjalin persahabatan diperlukan ketrampilan untuk mengadakan pertemanan. Terdapat banyak langkah-langkah untuk mempererat persahabatan. Kesamaan latar belakang antara individu-individu yang menjalin persahabatan bisa menjadikan hal tersebut menjadi ulet dan kuat. Kesamaan-kesamaan sifat dan tujuan-tujuan yang sama juga bisa menjadi factor pendorong terbentuknya persabahatan yang akrab. Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang bagaimana pandangan al-Quran tentang persahabatan, bagaimana Allah mempersatukan hati-hati orang mukminin, apakah factor-faktor ekonomi akan mampu untuk mempersatukan orang-orang ataukah ada faktor lain yang sifatnya non materi yang justru akan bisa menyatukan hati-hati dan menyelaraskan hubungan diantara mereka dalam menjalin persahabatan?

وَإِنْ يُرِيدُوا أَنْ يَخْدَعُوكَ فَإِنَّ حَسْبَكَ اللَّهُ  هُوَ الَّذِي أَيَّدَكَ بِنَصْرِهِ وَبِالْمُؤْمِنِينَ

وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ  لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ  إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

“Dialah yang memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mukmin, dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.” (QS. al-Anfal: 62-63)

Tabiat setiap manusia akan cenderung menjalin hubungan dengan orang lain yang memiliki kesamaan lebih banyak dengan dirinya. Itulah mengapa mengakrabkan dua orang yang memiliki perbedaan kejiwaan sangat sulit.

Imam Ali as menyinggung masalah ini dan berkata, “Anakku! Hati memiliki pasukan yang senantiasa siap. Mereka melihat yang lain dengan kasih sayang, dengan dasar ini mereka bermunajat dan menyikapi musuh juga dengan cara ini. Oleh karenanya, bila engkau menyukai seseorang, sekalipun ia tidak memulai untuk mendekatimu, maka engkau bisa berharap padanya. Sementara bila engkau tidak menyukai seseorang, padahal orang itu tidak berbuat buruk padamu, maka jauhilah dia.” (Bihar al-Anwar, jil.74, hal 63, hadis 26.)

Dengan demikian, penting bagi kita untuk menjalin persahabatan dengan orang lain yang memiliki kesamaan. Sebuah peribahasa Persia menyebut burung merpati dengan merpati, sementara elang dengan elang. Karena bila seorang mukmin ingin menjalani kehidupannya dengan penuh keimanan, ia tidak boleh bersahabat dengan orang yang akan menyeretnya pada keburukan.