Imam Baqir, Pancaran Mentari Keilmuan dan Keutamaan Akhlak(1)

Tanggal satu Rajab diperingati sebagai hari kelahiran seorang manusia agung putra Imam Ali Zainal Abidin dan Sayidah Fatimah binti Imam Hassan. Muhammad namanya. Beliau dikenal dengan sebutan Baqir atau Baqirul Ulum, yang berarti pembuka lautan pengetahuan, dan penjelas rahasia ilmu.

Salah seorang sahabat Nabi Muhammad Saw bernama Jabir bin Abdullah Ansari suatu hari bertemu dengan Imam Muhammad Baqir.Tampak kegembiraan terpancar dari raut mukanya yang sudah tua. Jabir berkata, "Demi Tuhan Kabah, aku melihat tanda-tanda yang disebutkan Rasulullah dalam dirimu. Aku bersyukur kepada Allah yang telah memberiku karunia bertemu denganmu, dan aku menyampaikan salam Rasulullah bagimu. Suatu hari Rasulullah bersabda kepadaku: 'Wahai Jabir, engkau akan panjang umur hingga menemui keturunanku dari anak-anak Husein. Namanya Muhammad, ia menyingkap ilmu agama, oleh karena itu digelari Baqir. Jika engkau bertemu dengannya sampaikan salamku."

Era Imam Baqir adalah periode penyebaran ilmu dan berkembangnya pengetahuan di dunia Islam. Ketika itu, muncul para ulama dan ahli agama di bidang hadis dan fiqh. Tapi, nama Imam Baqir memiliki kedudukan khusus di tengah mereka. Sheikh Mufid, ulama besar Syiah akhir abad keempat dan permulaan abad kelima Hijriah, menulis, "Para sahabat, tabiin dan pemuka ahli fiqh menukil riwayat dari beliau. Imam [Baqir] meriwayatkan hadis dari Rasulullah Saw. Berkat beliau masyarakat mengenal sunnah Rasul dan manasik haji dipercayakan kepada beliau. Imam [Baqir] menulis tafsir Quran dengan penjelasan secara umum dan khusus. Beliau juga menyampaikan pembahasan kalam".

Seluruh penulis baik Syiah maupun Sunni menilai penyematan nama "al-Baqir" atau Baqir al-Ulum" kepada Imam Muhammad, karena luasnya ilmu yang beliau miliki. Tapi penamaan ini juga memiliki akar kuat dalam sabda Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah Ansari. Rasulullah bersabda, "Yabqarul ilma Baqran", yang berarti orang yang menyingkap ilmu dengan seluruh keutamaan dan kesempurnaannya.

Sheikh Tusi, ulama terkemuka Syiah abad kelima hijriah menyebutkan bahwa murid pilihan Imam Baqir mencapai 466 orang. Imam Baqir menjadi rujukan seluruh ulama Hijaz. Para ulama besar Sunni menimba ilmu dari Imam Baqir. Saking terkenalnya keilmuan Imam Baqir, di Hijaz beliau disebut sebagai pemuka fuqaha Hijaz.

Kedudukan Imam Baqir di berbagai bidang ilmu pengetahuan Islam senantiasa menjadi perhatian para ulama terkemuka di zamannya. Bukan hanya ulama Syiah yang menimba ilmu dari Imam Baqir, tapi juga ulama Sunni. Zahabi menulis, "Imam Baqir termasuk orang yang menyatukan ilmu, amal, kemuliaan, ketangguhan. Oleh karena itu, Khilafah layak baginya".

Imam Baqir adalah mufasir terbaik al-Quran. Beliau menjelaskan makna ayat demi ayat al-Quran. Imam Baqir menjelaskan pandangannya dengan dalil yang sangat kuat. Beliau berkata, "Tanyakan padaku apa yang bisa kujelaskan dari mana al-Quran, hingga makna ayat-ayatnya untuk kalian." Penguasaan Imam terhadap seluruh kandungan al-Quran diakui para ulama dan ilmuwan di zamannya. Bahkan seorang penyair terkemuka bernama Malik Ibn Ayin Jihni mendendangkan syair memuji kemuliaan Imam Baqir:

Jika mencari ilmu al-Quran

Ketahuilah Quraisy paling mengetahuinya

Jika Imam Baqir alahi salam menjelaskan ilmu al-Quran

Begitu banyak ilmu yang diterangkan