Salat Salman di Bulan Rajab: Titik Temu Ritual Sunnah dan Syiah(2)

Riwayat Syiah

Sementara dari jalur Syiah, hadis tentang salat Salman ini diriwayatkan oleh Syekh Thusi (w. 460 H) dalam kitab Misbâh al-Mutahajjid,[2] dengan redaksi yang sama persis kecuali pada kalimat pembuka dan penutup hadis. Berikut ini adalah cuplikan terjemahnya,

Salman al-Farisi r.a berkata, “Aku datang kepada Rasulullah Saw di pengujung Jumadal Akhirah. Sebelumnya aku belum pernah melakukannya, Nabi Saw, beliau bersabda, “Wahai Salman, Engkau termasuk dari kami, Ahlul Bait, bukankah aku pernah menyampaikannya?” Aku menjawabnya, ‘Benar. Ayah dan ibuku sebagai tebusan Anda, wahai Rasulullah.’ Beliau bersabda kembali, “Wahai Salman, seorang Mukmin atau Mukminah yang salat pada bulan ini sejumlah 30 rakaat dengan membaca setiap rakaatnya surah Al-Fatihah sekali dan Al-Ikhlas 3 kali dan Al-Kafirun 3 kali, niscaya Allah akan menghapuskan dosa-dosanya, baik yang kecil maupun yang besar. Lalu Allah memberikan ganjaran seperti seseorang yang berpuasa di bulan itu. Dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang melaksanakan salat setahun berikutnya, setiap hari dia diangkat sebagai amalan syuhada Badr, ia dicatat berpuasa setiap hari dengan ibadah setahun, derajatnya meningkat seribu kali. Jika dia berpuasa satu bulan penuh, niscaya Allah menyelamatkannya dari neraka dan memasukkannya ke dalam surga. Wahai Salman, hal itu dikabarkan Jibril a.s. kepadaku seraya berkata, “Wahai Muhammad, inilah pembeda antara engkau dan orang-orang Musyrik dan Munafik, karena orang-orang Munafik tidak melaksanakan salat itu.”

Salman r.a. berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah Saw, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana dan kapan aku melaksanakan salat 30 rakaat ini?’ Beliau menjawab, “Wahai Salman, pada malam pertama dirikanlah salat 10 rakaat membaca setiap rakaatnya Al-Fatihah sekali, Al-Ikhlas 3 kali, dan Al-Kafirun 3 kali. Usai salam angkatlah tanganmu seraya membaca,….

Demikian seterusnya dengan redaksi yang sama dengan riwayat sebelumnya hingga ditutup dengan kalimat, “Salman berkata, “Usai Nabi Saw menyampaikan hadis tersebut, aku tersungkur sujud dan menangis penuh rasa syukur kepada Allah Swt atas hadis yang aku dengar ini.”

Demikianlah salat Salman yang menjadi salah satu amalan di bulan Rajab dalam riwayat dua mazhab besar Islam ini. Selamat mengamalkannya. Semoga Allah menerima seluruh amal kita.[*]

Catatan:

[1] Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, Al-Gunyah li Thâlibiy Tharîq al-Haqqi ‘Azza wa Jalla, juz 1, h. 329-330, Beirut, Lebanon, Dar Al-Kutub Al-‘Ilmiyah, cet. 1, 1997.

[2] Syekh at-Thaifah Muhammad bin al-Hasan at-Thusi, Misbâh al-Mutahajjid, h. 567-8, Beirut, Lebanon, Muassasah al-A’lami, cet. 1, 1998.