Nafas Terakhir

Allah Swt Berfirman :

كُلُّ نَفۡسٖ ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِۖ ثُمَّ إِلَيۡنَا تُرۡجَعُونَ

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS.Al-Ankabut:57)

Allah Swt menciptakan alam semesta ini dan menentukan akhir dari segalanya. Seperti yang dapat kita saksikan dalam Firman-Nya :

كُلُّ مَنۡ عَلَيۡهَا فَانٖ

“Semua yang ada di bumi itu akan binasa.” (QS.Ar-Rahman:26)

Allah Swt juga telah menetapkan bahwa setiap manusia pasti akan melewati nafas terakhirnya yang tidak ada setelah itu kecuali kematian.

Didalam Al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang mengingatkan kita tentang kematian. Seakan kita di ajak untuk meletakkan kematian itu dihadapan mata kita selalu.

Seperti pesan Nabi Muhammad Saw :

أكثروا من ذكر هادم اللذات

“Perbanyaklah kalian mengingat sesuatu yang menghancurkan segala kenikmatan.”

Ya, kematian memang mengakhiri berbagai kelezat dan kenikmatan dunia. Memisahkan kekasih dengan kekasihnya. Meyatimkan anak-anak. Membuat para wanita menjadi janda. Kedatangannya tanpa izin da n tanpa pemberitahuan. Semoga Allah memberikan akhir yang baik dalam hidup kita.

Dan berikut ini adalah ayat-ayat yang mengingatkan kita tentang kematian yang sangat dekat.

(1).

أَيۡنَمَا تَكُونُواْ يُدۡرِككُّمُ ٱلۡمَوۡتُ وَلَوۡ كُنتُمۡ فِي بُرُوجٖ مُّشَيَّدَةٖۗ

“Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh.” (QS.An-Nisa’:78)

(2).

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٞۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمۡ لَا يَسۡتَأۡخِرُونَ سَاعَةٗ وَلَا يَسۡتَقۡدِمُونَ

“Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.” (QS.Al-A’raf:34)

(3).

وَجَآءَتۡ سَكۡرَةُ ٱلۡمَوۡتِ بِٱلۡحَقِّۖ ذَٰلِكَ مَا كُنتَ مِنۡهُ تَحِيدُ

“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak kamu hindari.” (QS.Qaf:19)

(4).

كَلَّآ إِذَا بَلَغَتِ ٱلتَّرَاقِيَ – وَقِيلَ مَنۡۜ رَاقٖ –
وَظَنَّ أَنَّهُ ٱلۡفِرَاقُ – وَٱلۡتَفَّتِ ٱلسَّاقُ بِٱلسَّاقِ – إِلَىٰ رَبِّكَ يَوۡمَئِذٍ ٱلۡمَسَاقُ

Tidak! Apabila (nyawa) telah sampai ke kerongkongan, dan dikatakan (kepadanya), “Siapa yang dapat menyembuhkan?”

Dan dia yakin bahwa itulah waktu perpisahan (dengan dunia), dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan), kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau. (QS.Al-Qiyamah:26-30)

(5)

فَلَوۡلَآ إِذَا بَلَغَتِ ٱلۡحُلۡقُومَ – وَأَنتُمۡ حِينَئِذٖ تَنظُرُونَ – وَنَحۡنُ أَقۡرَبُ إِلَيۡهِ مِنكُمۡ وَلَٰكِن لَّا تُبۡصِرُونَ

Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah sampai di kerongkongan, dan kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat.” (QS.Al-Waqi’ah:83-85)

Maka kini saatnya kita merenungi ayat-ayat di atas dengan penuh kesadaran, bahwa kematian sangat dekat dan kita harus segera bersiap. Ambil bekal sebanyak mungkin karena disana tak ada waktu lagi untuk beramal.

Jangan sampai ketika kematian itu tiba, kita hanya bisa menyesal dan memohon untuk diberi kesempatan kembali ke dunia.

حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ ٱلۡمَوۡتُ قَالَ رَبِّ ٱرۡجِعُونِ – لَعَلِّيٓ أَعۡمَلُ صَٰلِحٗا فِيمَا تَرَكۡتُۚ كَلَّآۚ

(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak! (QS.Al-Mu’minun:99-100)

Semoga bermanfaat..