Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Usir Sifat Kikir dengan Ayat-Ayat Ini !

1 Pendapat 05.0 / 5

Bila engkau sering ragu ketika ingin bersedekah, atau berat ketika ingin berbagi, atau malas disaat ingin membantu orang yang sedang membutuhkan, maka usirlah semua perasaan itu dengan mengingat ayat-ayat ini.

1). Allah Swt Berfirman :

وَمَآ أَنفَقۡتُم مِّن شَيۡءٖ فَهُوَ يُخۡلِفُهُۥۖ وَهُوَ خَيۡرُ ٱلرَّٰزِقِينَ

“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik.” (QS.Saba’:39)

2).

إِنَّ ٱلۡمُصَّدِّقِينَ وَٱلۡمُصَّدِّقَٰتِ وَأَقۡرَضُواْ ٱللَّهَ قَرۡضًا حَسَنٗا يُضَٰعَفُ لَهُمۡ وَلَهُمۡ أَجۡرٞ كَرِيمٞ

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.” (QS.Al-Hadid:18)

3).

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَنفِقُواْ مِمَّا رَزَقۡنَٰكُم مِّن قَبۡلِ أَن يَأۡتِيَ يَوۡمٞ لَّا بَيۡعٞ فِيهِ وَلَا خُلَّةٞ وَلَا شَفَٰعَةٞۗ وَٱلۡكَٰفِرُونَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang kafir itulah orang yang zhalim.” (QS.Al-Baqarah:254)

4).

وَأَنفِقُواْ مِن مَّا رَزَقۡنَٰكُم مِّن قَبۡلِ أَن يَأۡتِيَ أَحَدَكُمُ ٱلۡمَوۡتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوۡلَآ أَخَّرۡتَنِيٓ إِلَىٰٓ أَجَلٖ قَرِيبٖ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang shalih.” (QS.Al-Munafiqun:10)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang senada dengan ayat-ayat di atas. Semua itu adalah obat yang bisa menyembuhkan penyakit kikir, sombong dan malas yang telah menempel dalam diri kita

Kita harus meyakini bahwa semua harta atau bantuan yang kita keluarkan atau kita berikan kepada orang yang membutuhkan akan menjadi kekal dan resmi menjadi milik kita yang sebenarnya. Sementara harta yang ada ditangan kita sebenarnya bukan milik kita. Karena hanya ada dua pilihan, apakah harta itu akan habis meninggalkan kita atau kita yang akan meninggalkannya (mati).

Jika harta yang ada ditangan kita lalu dibelikan makanan, maka nilainya seperti yang keluar dari perut kita. Atau kita belikan rumah, mobil dan perhiasan, maka semua itu juga pasti akan sirna dan binasa. Bukan kita dilarang untuk memiliki semua itu, tapi jangan sampai kita hanya fokus kepada yang akan sirna dan lupa terhadap yang akan kekal bersama kita.

Sedangkan harta kita yang akan kekal dan selalu menemani kita hanyalah harta yang sudah kita infakkan. Harta ini akan selamanya menjadi milik kita dan memberi manfaat untuk kita.

Allah Swt Berfirman :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٞ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٖۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS.Al-Hasyr:18)

Sayyidina Ja’far As-Shodiq pernah berpesan :

“Bila yang mengganti itu Allah maka kenapa harus bakhil ?”

Semoga bermanfaat…