Filsafat untuk Anak dan Index of Happiness

Prestasi sebuah bangsa dapat dilihat dari kadar kabahagiaan masyarakatnya. Indeks Kebahagiaan atau yang dikenal juga dengan Index of Happiness adalah salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan masyarakat berdasarkan tingkat kebahagiaan mereka. Masyarakat dengan berbagai kelompok usia terbagi kedalam beberapa kelompok. Dari beberapa kelompok itu. Kelompok rentang usia yang sangat membutuhkan Index of Happiness tidak lain adalah kelompok lanjut usia. Betapa menyedihkan jika seorang lansia di akhir-akhir hidupnya harus menderita sedemikian rupa. Tidak bisa merasakan kebahagiaan sebagaimana seharusnya.

Perlu kami uraikan disini beberapa makna kata penting yaitu: lansia, indeks kebahagiaan dan kebahagiaan.

Lansia adalah kelompok umur yang sudah berusia lanjut. Lansia merupakan seseorang yang berusia 60 tahun keatas baik pria maupun wanita, yang masih aktif beraktivitas dan bekerja ataupun mereka yang tidak berdaya untuk mencari nafkah sendiri sehingga bergantung kepada orang lain (Tamher, 2009).[1] Jadi tolok ukur utama adalah umur yang mereka miliki bukan parameter yang lain.

Indeks kebahagiaan (Index of Happiness): Tolok ukur kesejahteraan masyarakat berdasarkan tingkat kebahagiaan yang mereka miliki. Nilai kebahagiaan yang dimiliki masyarakat dengan keadaan yang mereka miliki secara personal atau dengan keadaan lingkungan tempat mereka tinggal. Lingkungan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan sosial yang lebih luas dan beragam.

Kebahagiaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Kata kebahagiaan/ke·ba·ha·gi·a·an/ memiliki akar kata dari bahagia dan mendapat imbuhan “ke” dan akhiran “an” diuraikan sebagai sebuah kesenangan dan ketenteraman hidup (baik lahir maupun batin); keberuntungan; kemujuran yang bersifat lahir batin. Dapat dilihat seperti dalam contoh :

– Kehadiran bayi itu mendatangkan kebahagiaan.

– Kebahagiaan dalam rumah tangga.

– Saling pengertian antara suami dan istri akan membawa kebahagiaan dalam rumah tangga.[2]

Jadi kebahagiaan meliputi dua aspek, aspek lahiriah dan batiniah. Sehingga kemewahan dan segala bentuk kekayaan atau tidak adanya harta benda tidak menjadi tolok ukur pasti kebahagiaan seseorang. Seseorang yang memiliki kekayaan berlimpah ruah bisa tidak bahagia karena menderita penyakit akut, atau anak dan istri berjauhan dll. Sebaliknya sebuah keluarga kecil dan sederhana bisa jadi mereka bahagia. Mereka semua dalam keadaan sehat, bisa makan walau seadanya. Tapi mereka hidup berbahagia dalam kebersamaan itu. Selalu mensyukuri semua anugrah yang sampai kepada mereka.

Indeks Kebahagian dalam lingkup masyarakat akan memberikan efek positif bagi masyarakat itu. Taman-taman indah, taman-taman bermain untuk anak, lapangan pekerjaan yang mencukupi, harga pangan dan tempat tinggal terjangkau, dan hal hal yang membahagiakan akan menaikkan indeks kebahagiaan masyarakat secara umum.

Kesadaran Filsafat dan Indeks Kebahagiaan

Anak adalah orang yang nantinya menjadi lansia. Ketika anak berkualitas, usia muda, setengah baya, dan usia lanjut usia pun memiliki kualitas yang bagus. Kesadaran filosofis dan logis sejak dini sangat berpengaruh pada indeks kebahagiaan sepanjang hidupnya, bukan hanya ketika usia senja.

Cara berpikir yang benar sebagai buah penting dari kajian filsafat mengajarkan masing-masing orang untuk lebih dewasa menghadapi berbagai permasalahan kehidupan. Bukan hanya cerdas dalam bersikap. Dengan cara berpikir yang benar. Memahami filosofi kehidupan menjadikan orang lebih mudah mencari solusi dari pelbagai peliknya permasalahan hidup. Selain itu ketika bisa menyelesaikan permasalahan pribadi maka dengan sendirinya bisa memberikan solusi bagi orang lain yang menghadapi permasalahan yang sama.

Membimbing anak dengan filosofi of life membantu mereka membangun karakter tinggi dan mulia sejak dini. Memberikan bekal utama dalam mengarungi kehidupan.

Kesadaran filsafat membimbing anak untuk berbudi mulia, berpikir logis, dan bijak kepada semua pihak. Kepada lingkungan, kepada orang tua dan orang-orang sekitar.

Dengan filosofi of life anak pun akan terbantu dalam mempersiapkan cita-cita mereka. Memiliki pola pikir sistematis sehingga perencanaan demi menggapai cita-cita bisa dipersiapkan dengan baik.

Pro kontra filsafat

Sebagian pihak menolak filsafat mentah-mentah apalagi ketika filsafat diaplikasikan kepada anak-anak usia belia. Penolakan yang dilakukan sebenarnya dikarenakan ada salah paham. Karena filsafat itu luas dan bahkan pada porsi tertentu filsafat juga dapat di temukan dalam Quran. Dalam porsi tertentu filsafat juga membantu dalam menguak tafsir Quran. Sebab Quran itu tersusun dengan rapi dan logis. Quran dengan makna luas sebagai hidayah semuanya secara rapi menjadi hidayah dan tidak ada pertentangan didalamnya.

Anak filsafat dan rumah

Kegiatan mempraktikkan filsafat bisa dimulai dari rumah. Menjaga daya kritis anak sejak dini, mensuport segala keinginan tahu anak dan jiwa penasaran mereka adalah bagian dari pengenalan anak pada filsafat. Bahwa filsafat sangat berguna dan membantu kehidupan seseorang. Mengingat filsafat merupakan sebuah ilmu yang bisa menjadi dasar semua disiplin keilmuan.

CATATAN:

[1] Tamher, S. & Noorkasiani. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

[2] https://kbbi.web.id/bahagia diakses 20 05 2021 pukul 02:54