Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Isyarat Transportasi Ideal dalam Al-Quran

1 Pendapat 05.0 / 5

Manusia seiring perkembangan jaman dan semakin majunya komunikasi, mereka juga semakin butuh alat transportasi ideal. Media transport yang efektif efisien dan juga ramah lingkungan serta kesehatan manusia.

Berbagai moda transportasi sudah ditemukan dan dipakai sejak bertahun-tahun lalu. Kapal, perahu, mobil, kereta, dll. Namun dari semua moda transportasi yang ada hampir semua memiliki efek samping. Mobil dan motor dengan asapnya yang mengakibatkan polusi udara, sisa oli yang tidak bisa terurai dengan mudah hal ini tidak bisa dipungkiri disamping manfaat luar biasa yang dihasilkannya.

Kapal laut pun sama, menghasilkan asap yang mengakibatkan polusi udara, suara yang kencang mengganggu pendengaran, begitu juga pesawat terbang, helikopter dan sejenisnya, sebagian besar menghasilkan suara yang bisa mengganggu pendengaran seseorang. Mengurangi sensitivitas pendengaran manusia.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. [1]

Ketika ayat ini turun bahtera (kapal laut) masih hanya menggunakan layar dan dayung bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia. Kapal ini belum menggunakan penemuan baru berupa motor penggerak yang menggunakan benzin atau solar. Jadi bahtera ini praktis tidak menimbulkan polusi udara atau berbagai efek pencemaran lainnya.

Sejarah bangsa Indonesia pada masa kejayaan kerajaan besar pun sama memaksimalkan moda transportasi yang sama. Mereka mengoptimalkan moda transportasi laut bahkan bisa menjadi penguasa di lautan. Berbagai bangsa salut dan hormat dengan kekuatan besar pasukan laut Indonesia.

Di ayat dibawah ini alat transportasi yang dipakai juga berupa perahu. Sama halnya dengan ayat diatas alat yang dipakai juga tidak menggunakan mesin sebagai alat pendorongnya.

Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidhr melobanginya. Musa berkata: “Mengapa kamu melobangi perahu itu akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?” Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar[2]

Transportasi udara

Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula)[1235] dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.[3]

Di ayat diatas angin menjadi salah satu alat transportasi pada saat masyarakat menggunakan onta, kuda dan sapi sebagai tunggangannya.

Masyarakat di jaman Nabi Sulaiman as. Akrab dengan berbagai sihir dengan moda transportasi angin ini masyarakat lebih mudah menerima.

Semoga kelak moda transportasi ini bisa ditemukan dan dikembangkan.

Transportasi Magnet

Magnet dengan kekuatan daya tolaknya terbukti bisa menjadi salah satu motor penggerak. Para peneliti gunung padang menguak bahwa medan magnent telah dikembangkan pada peradaban gunung padang jawab barat. Tidak menutup kemungkinan bahwa teknologi medan magnet bisa menjadi salah satu alternatif pilihan teknologi di masa depan.

Transportasi Bahan Bakar Air

Sudah cukup lama alat transportasi berbahan bakar air ditemukan, namun pada kenyataannya teknologi tidak berkembang sebagaimana seharusnya. Hal ini tidak aneh, sebab kemanjuan moda transport ini bermakna kehancuran moda transportasi tenaga fosil. Artinya kemunduran dan kehancuran ratusan atau jutaan perusahaan fosil yang sudah ada. Apakah transportasi bahan bakar air itu lebih nyaman bagi lingkungan atau tidak dibanding bahan bakar fosil itu menjadi prioritas terakhir. Kepentingan perusahaan lebih utama dibanding kepentingan kemanusiaan.

Nabi Muhammad saww dan transportasi

Nabi pada masa hidup beliau juga menggunakan alat transportasi sesuai jamannya. Menggunakan kuda, onta, gerobak dll. Kebetulan waktu itu belum ada masyarakat yang menggunakan motor dan mesin dengan bahan bakar bensin atau solar.

Mengapa Nabi saaw tidak menjadi penemu mesin dan motor penggerak

Nabi adalah orang yang mengaplikasikan semua sifat Tuhan dalam dirinya. Dia bijak dan adil, dia memaafkan dan menolong, dia baik dan pengasih dll. Nabi pada masa itu dengan menjelaskan ayat-ayat Quran yang seputar dan sejaman dengan keadaan waktu itu saja beliau disebut gila dan penyihir, bagaimana jika beliau menjelaskan tentang mobil, kereta bawah laut, pesawat dan semacamnya. Jelas masyarakat waktu itu pasti akan menolak dan menjauhi beliau. Apa yang Nabi lakukan semua berdasarkan sikap dan sifat adil yang beliau miliki. Jadi beliau tidak mengurusi seputar penemuan motor dan mesin bukan karena tidak bisa dan tidak mau tapi lebih karena tidak tepat jika diutarakan dimasa-masa itu. Jadi walau tidak menjadi penemu berbagai penemuan teknologi yang sudah dipatenkan, tidak tertolak bahwa beliau manusia paling sempurna, termasuk kecerdasan dan keilmuannya juga.

Menolak Peradaban

Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud memprotes moda transportasi yang sudah ada. Memprotes sebelumnya harus memberikan jalan keluar sebagai solusi, tanpa solusi pengganti protes dan boykot suatu produk tidak akan didengar masyarakat, tidak sampai pada tujuan aslinya. Islam tidak hanya mengajarkan protes tapi lebih menjadi agama yang nyaman dan memberikan solusi pemecahan. Seperti melarang memakan makanan haram disaat yang sama tersedia berlimpah makanan yang halal.

Harapan kami, nantinya ada moda transportasi yang benar-benar nyaman baik bagi manusia maupun bagi alam semesta.

CATATAN:

[1] Surah Al-baqarah: 164.

[2] Surah Al-Kahfi: 71.

[3] Surah Saba’: 12.