"Penantian", Ibadah Paling Utama

Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, ibadah paling utama setelah makrifat adalah menanti kemunculan Sang Juru Selamat, Imam Mahdi af.

Dalam sebuah riwayat dari Imam Musa ibn Jakfar as disebutkan, "Ibadah paling utama setelah makrifat adalah menanti kemunculan [Imam Mahdi af]." Makrifat adalah Tauhid dan makrifat hakikat ilahi. Perbuatan terbaik setelahnya adalah menanti kemunculan (Imam Mahdi af).

Dari Imam Ali as diriwayatkan, "Tunggulah kemunculan dan jangan putus asa dari rahmat dan pembebasan ilahi." Jadi, dalam penantian kemunculan (Imam Mahdi af), ada harapan, ada gerakan dan ada tindakan.

Tentu saja, apa yang telah dikatakan tentang penantian "kemunculan" adalah penantian atas kemunculan Imam Mahdi af, dan ini adalah contoh dari penantian "kemunculan".

Sabda Nabi Muhammad SAW bahwa "Paling utama dari perbuatan umatku adalah menanti kemunculan" berkaitan dengan masalah yang muncul dalam kehidupan manusia. Manusia tidak boleh putus asa dalam menghadapi masalah-masalah ini. Manusia harus menanti menanti kemunculan (Imam Mahdi af). Ia harus tahu bahwa kemunculan pasti akan tiba.

Menanti kemunculan itu sendiri sendiri adalah sejenis pembebasan. Sebuah riwayat dari Imam Musa bin Jakfar: "Apakah engkau tidak mengetahui bahwa penantian kemunculan (Imam Mahdi af) adalah bagian dari pembebasan?"

Penantian kemunculan dan penantian pembebasan itu sendiri merupakan pembebasan bagi manusia yang menyelamatkannya dari keadaan putus asa dan dari ketidakberdayaan yang memaksanya melakukan hal-hal aneh.

Nah, apa yang dikatakan Nabi Muhammad SAW dan para Imam seperti ini bermakna bahwa umat Muhammad SAW tidak akan mengalami keputusasaan dalam setiap peristiwa kehidupan, dan mereka selalu menunggu kemunculan dalam setiap kondisi.