Mayoritas Penduduk Kufah di Zaman Ali bin Abi Thalib Bukanlah Syiah

Sebelumnya pernah kita bahas perihal siapakah yang membunuh Imam Husain as pada hari Asyura di Karbala. Kita juga telah paparkan berbagai argumentasi yang mementahkan bahwa pembunuh imam Husain as adalah orang-orang Syiah (pecinta Ahlul Bait) Kufah. Dan kalaupun mereka (yang membunuh imam Husain) dikatakan sebagai Syiah, maka kita sebut mereka sebagai Syiah Yazid atau Syiah keluarga Abu Sufyan.

Salah satu dalil bahwa mereka yang membunuh imam Husain as di padang Karbala bukanlah Syiahnya yang tinggal di Kufah ialah karena orang-orang syiah pengikut Ahlul Bait di zaman itu, bahkan di zaman sebelum terjadinya peristiwa Asyura sangatlah sedikit, bahkan dikatakan sampai tidak ada lagi Syiah yang ma’ruf yang tinggal di Kufah. Hal ini lantaran di zaman Muawiyah, mereka dikejar, dibunuh dan diasingkan keluar dari Iraq, sebagaimana yang telah kami paparkan sebelumnya.

Dan kali ini, kami akan paparkan lagi argumentasi lainnya yang menegaskan bahwa kondisi masyarakat Kufah pada zaman itu bukanlah masyarakat Syiah pengikut Ahlul Bait as, sehingga ribuan orang yang datang dari Kufah ke Karbala dan menjadi pasukan musuh imam Husain as bukanlah bagian dari Syiah.

Jauh sebelum peristiwa Asyura terjadi, tepatnya di zaman ketika Ali bin Abi Thalib berkuasa, mayoritas masyarakat Kufah pada saat itu bukanlah Syiah pengikut Ali dan keluarganya. Hal itu terbukti ketika mereka tidak menaati Ali bin Abi Thalib untuk tidak melaksanakan shalat sunnah Ramadhan secara berjamaah. Seperti yang tercatat dalam kitab Syarhu Nahjil Balaghah milik Ibnu Abil Hadid, dalam kitab tersebut beliau menuliskan:

“Diriwayatkan ketika para jamaah bertemu Amirul mukminin di Kufah, mereka memintanya untuk menyediakan seorang imam untuk memimpin salat sunah Ramadhan bersama mereka. Namun Ali mengingatkan dan memberitahu mereka bahwasannya itu bertentangan dengan sunnah. Kemudian mereka meninggalkannya (Ali) dan membentuk jamaah tersendiri, dan sebagiannya melaksanakannya. Lalu Ali mengutus putranya Al-Hasan as untuk mencegah mereka, lalu  Al-Hasan melangkah memasuki masjid dengan cepat, ketika mereka melihatnya, mereka berlari menyerbu pintu-pintu dan berteriak, waa Umaraah, Yaa Umar.”[1]

Catatan diatas menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat Kufah di zaman kekuasaan Ali bin Abi Thalib bukanlah masyarakat Syiah, melainkan pendukung Khalifah kedua. Syiah pengikut Ali bin Abi Thalib as pada saat itu sangatlah sedikit. Selain itu, di zaman setelahnya tepatnya di masa kekuasaan Muawiyah, Syiah Ahlul Bait di Kufah dikejar dan dibunuh sampai tak tersisa yang ma’ruf diantara mereka yang tinggal di sana. Sehingga bisa dipastikan mereka yang datang dari Kufah ke Karbala dan menjadi pasukan pembunuh imam Husain as bukanlah bagian dari Syiah pengikut keluarga Rasulullah Saw.

Wallahu A’lam

[1] Syarhu Nahjil Balaghah Juz 12 Hal. 283