Artikel Ringkas Tentang Cara Hilangkan Sifat Hasud dan Bahayanya

Hasud tidak berbahaya untuk objek yang kita hasudi bahkan ia akan mendapatkan pahala dari sifat hasud kita di dunia dan akhiratnya kelak. Jika kita perhatikan pada hal-hal ini maka kita tidak akan menjadikan lagi musuh sebagai teman kita dan sahabat sebagai musuh kita.

Suatu hari seseorang bertanya pada seorang ustadz. Ia bertanya;

“Dalam diriku terdapat dua sifat yang berlawanan. Yang pertama sifat iri dan hasad, selanjutnya sifat baik dan iman. Akant tetapi sifat baik selalu kalah. Kebalikannya sifat hasad dan iri selalu menjadi juara.”

“Contohnya jika ada seorang sahabat, teman, atau tetangga yang baru menikah lalu mendapatkan rezeki bisa bangun rumah, beli perabotan, dan lainnya. Aku merasa hasad dan dengki padanya. Namun 10 detik setelah itu sifat baik ku muncul dan aku mendoakannya semoga ia mendapatkan rezeki yang berlebih dari Allah swt. Tolong jelaskan bagaimana aku bisa menghapus atau bisa terlepas dari sifat iri dan hasad?” Jelasnya.

Sang ustadz menjawab;

“Ketika Allah swt memberikan nikmat pada seseorang maka akan muncul dua keadaan;

1. Ketika kamu melihat nikmat orang tersebut, kamu membencinya dan kamu ingin jika nikmat tersebut hilang dari dirinya maka ini adalah hasad.

2. Namun jika kamu tidak ingin bahwa nikmat itu hilang dari yang punya. Namun kamu inginkan nikmatnya yakni nikmat tersebut pun didapatkan olehmu maka ini bukanlah hasad, melainkan Ghibthah.  (Ini merupakan sifat yang baik yaitu merasa senang dengan nikmat yang ada pada orang lain)

Hasad yang dilarang adalah hasad yang pertama. Sedangkan tidak ada masalah untuk keadaan yang kedua bahkan ini merupakan hal yang baik. Secara ringkasnya hasad disebabkan oleh 7 sebab. Seperti permusuhan, merasa lebih baik dari orang lain, rasa sombong,  ujub, takut kehilangan tujuan, rasa suka kekuatan, jiwa yang kotor, dan jiwa bakhil.

Hasad merupakan sifat yang sangat tercela dan cara terbaik untuk menghilangkannya adalah dengan ilmu dan amal. Untuk mengobati hasad adalah mengetahui bahwa hasad berbahaya untuk dunia dan akhirat kita. Hasud tidak berbahaya untuk objek yang kita hasudi bahkan ia akan mendapatkan pahala dari sifat hasud kita di dunia dan akhiratnya kelak. Jika kita perhatikan pada hal-hal ini maka kita tidak akan menjadikan lagi musuh sebagai teman kita dan sahabat sebagai musuh kita.”