Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Hubungan Sosial Antara Manusia dan Jin, Apakah Mungkin?

1 Pendapat 05.0 / 5

Melakukan sebuah percakapan dan hubungan sosial antara manusia dan jin merupakan sesuatu yang memungkinkan. Hubungan manusia dan jin bisa dilakukan dengan cara penaklukan, ahli bintang, pertemanan, dan juga menikah.

Misalnya suatu hari Imam Baqir ra menceritakan bahwa pernah ada jin yang telah berbaiat kepada Rasulullah saw menolong perkumpulan musafir yang kehausan.

Imam Baqir ra berkata;

Sebuah perkumpulan dari kaum muslim pergi melakukan perjalanan namun mereka tersesat yang mana menyebabkan mereka sangat kehausan. Dalam keadaan seperti ini mereka berhenti dari perjalanan dan membungkus diri mereka dengan kafan kemudian mereka menempelkan badan mereka pada akar-akar basah.

Tiba-tiba datang seorang kakek berpakaian putih menghampiri mereka dan berkata

“Bangunlah dan jangan takut! Ini aku bawakan air”.

Setelah itu mereka pun berdiri dan meminum air hingga mereka puas.

Lalu mereka berkata, “Wahai Kakek! Semoga Allah swt merahmatimu. Siapa sebenarnya dirimu?”

“Aku berasal dari kelompok jin yang mana mereka telah berbaiat kepada Rasulullah saw. Aku mendengar bahwa Rasulullah saw bersabda bahwa seorang mukmin adalah saudara mukmin yang merupakan mata dan petunjuknya. Kalian semestinya tidak boleh mati karena kehausan ketika masih ada aku di sini.” (Usul Kafi, jild 3, hal 243)

Jin tersebut dengan alasan ingin membantu kaum mukmin supaya tidak mati kehausan menampakan dirinya sehingga mereka bisa terlihat. Karena ia mengetahui bahwa seorang mukmin adalah saudara dirinya sendiri. Karena selain sabda dari Baginda Nabi Muhammad saw, syarat seorang saudara dalam agama adalah iman. Dan tidak ada perbedaan antara iman dalam hati manusia maupun jin.