Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Terdapat Kontradiksi di dalam Matan Hadits Wasiat, Dalil Sekte al-Yamani Tertolak

1 Pendapat 05.0 / 5

Seri ini masih seputar kajian sekte al-Yamani; dan masih berkutat pada pembahasan hadits wasiat yang merupakan dalil inti yang dijadikan sebagai landasan ajaran kelompok tersebut.

Sebagaimana telah diketahui bahwa pada tulisan sebelumnya sudah banyak diulas seputar kajian sanad dan status hadits tersebut, oleh karena itu pada tulisan kali ini akan dipaparkan kajian matan atau konten hadits; dimana terdapat kontradiksi yang cukup fatal antara muatan di awal dan akhirnya.

Untuk memperjelas konten yang kontradiksi tersebut, akan disebutkan matan hadits berikut, yang tentu saja bersumber dari kitab dan literatur yang dimiliki oleh kelompok al-Yamani:

 “Sekelompok orang dari Abdullah Husain bin Ali bin Sufyan Bezufari telah memberi kabar kepada kami dari Ali bin Sinan Mousuli Adl dari Ali bin Husain dari Ahmad bin Muhammad bin Khalil dari Ja’far bin Ahmad Mesri dari pamannya Hasan bin Ali dari ayahnya, dan dari Imam Shadiq, dari ayahnya, Imam Baqir, dari ayahnya, Imam Ali Zainal Abidin dar ayahnya, Imam Husain dan dari ayahanya, Imam Ali, ia berkata: pada malam Rasulullah Saw wafat, ia berkata kepada Ali As: datangkanlah buku dan pena. Lalu beliau mengimlakkan wasiatnya sampai pada penggalan ini, lalu beliau bersabda: wahai Ali sesungguhnya setelahku akan ada 12 imam dan setelahnya ada 12 mahdi. Maka engkau wahai Ali adalah imam pertama dari 12 imam. Di langit Allah menamakanmu Ali, al-Murtadha, Amir al-Mukminin, al-Shiddiq al-Akbar, al-Faruq al-A’dzam, al-Makmun dan al-Mahdi. Nama-nama ini tidak pantas disematkan kepada seorangpun selain dirimu. ………….

…. Kemudian setelah itu akan ada 12 mahdi. Maka jika kematian menghampirinya (Imam Mahdi yang bernama Muhammad) maka ia menyerahkannya (kepemimpinan) kepada anak pertamanya sebagai muqarrabin (di sebagian sumber mahdiyyin) pertama. Ia memiliki tiga nama. Nama seperti namaku dan ayahku yaitu Abdullah, Ahmad dan nama ke tiga adalah al-Mahdi, dan ia adalah mukmin pertama. [1]”

Kontradiksi yang dimaksud adalah, penggalan yang memuat tentang nama-nama Imam Ali As di langit. Di mana di dalam hadits tersebut dinyatakan bahwa beliau memiliki beberapa nama khusus yang tidak akan diberikan kepada selainnya; dalam artian bahwa nama itu hanya untuk beliau dan orang lain tidak berhak mendapat gelar tesebut karena itu merupakan pemberian langsung dari Allah Swt. Dan salah satu nama khusus yang disebutkan adalah al-Mahdi.

Namun, pada penggalan akhir dari hadits yang sama disebutkan bahwa salah satu dari tiga nama dari mahdiyyin pertama adalah al-Mahdi. Tepatnya disebutkan: “dan nama ketiga adalah al-Mahdi”. Dan ini berarti bahwa nama al-Mahdi telah diberikan kepada selain Imam Ali As.

Kontradiksi ini menunjukkkan bahwa hadits yang menjadi dalil sekte al-Yamani ini, tidak layak pakai, dan dengan sendirinya tertolak. Sebab tidak mungkin di dalam hadits para maksumin, dalam hal ini Nabi Saw terdapat kontradiksi.

Oleh karena itu, hanya dengan mengkaji sedikit matan atau konten hadits tersebut ditambah sedikit penggunaan akal sehat, seseorang akan dengan mudah menolak hadits tersebut.

[1] Al-Arbauna Hadisan fil Mahdiyin fi Durriyatihim Al-Qaim, Syekh Nadzim Al-Aqili, hal. 15-16.