Ahmad Al-Hasan Bashri Bukanlah Yamani!

Di dalam tulisan sebelumnya kita telah membaca, bahwa Ahmad Hasan al-Bashri yang mengklaim dirinya sebagai Yamani tidaklah tepat, dengan alasan kalau-kalau dia bukanlah orang Yaman. Sejatinya ia adalah orang Bashrah, Irak. Sementara yang kita tahu, dan yang telah dipaparkan di beberapa riwayat, bahwa Yamani yang bakal hadir—sebagai tanda kemunculan Imam Mahdi—berasal dari Yaman.

Di dalam tulisan kali ini—untuk menegaskan—kalau Ahmad Hasan Al-Basri bukanlah Yamani yang disebut di dalam riwayat, dapat penulis buktikan dengan sebuah poin penting. Sebelum membahas ke poin tersebut, alangkah baiknya jika kita perlu tahu, bahwa di dalam riwayat, tidak ada kewajiban bagi kita untuk mengenal siapa itu Yamanai, Sufyani dan Khurasani. Artinya, mau kenal atau tidak terhadap tiga tokoh di atas, tidaklah ada pengaruhnya sama sekali di dalam amal-perbuatan kita di mata Allah Swt.

Salah satu tanda munculnya Yamani, sebagaimana yang tedapat di banyak riwayat, berbarengan dengan kemunculan Sufyani dan Khurasani. Karenanya, salah satu tolok ukur hadirnya Yamani adalah dengan hadirnya pula Sufyani dan Khurasani di satu masa. Yang kita lihat saat ini, keduanya (Sufyani dan Khurasni) belumlah muncul di bumi ini. Maka, klaim Ahmad Hasan al-Bashri sebagai Yamani jelas tertolak dengan sendirinya.

Seperti yang termaktub di dalam kitab al-Gaibah karya Syekh Thusi, di dalam kitab tersebut tertulis sebagai berikut.

“Munculnya Khurasani, Sufyani dan Yamani di dalam tahun, bulan dan hari yang sama…”[1]

Dengan membaca riwayat di atas, tentu kita semakin mantap bahwa Yamani sejati belumlah hadir di bumi ini, lantaran Sufyani dan Khurasani belum hadir di muka bumi ini. Hal ini menjadi bukti bahwa Ahmad Hasan al-Bashri bukanlah Yamani al-mau’ud.

[1] Al-Ghaibah at-Thusi, Syekh Thusi , hal. 446-447