Teladan Menggunakan waktu dalam Hadits (Part 1)

Di dalam hadits terdapat pembahasan mengenai waktu dan itu termasuk pembahasan yang penting. Menurut hadits, setiap orang yang berakal harus membagi tiga waktunya untuk tiga hal yaitu waktu ibadah, waktu memenuhi kebutuhan hidup, dan waktu untuk menikmati hal-hal halal yang membuat bahagia. Kemudian ada tambahan dalam waktu ibadah-ibadah wajib yaitu ibadah-ibadah mustahab atau sunah, waktu berdoa, waktu untuk bersilaturahmi, dan waktu untuk bertafakur.

Di dalam agama Islam untuk menyempurnakan ruh insan, selain melakukan ibadah-ibadah wajib juga mengamalkan ibadah-ibadah mustahab atau yang masyhur dikenal umum dengan ibadah-ibadah sunah. Di dalam hadits juga ada larangan untuk berlebihan (ifrat) dalam beribadah.  Selain itu di dalam agama Islam juga seorang insan mempunyai kewajiban untuk bekerja atau berusa memenuhi kebutuhan pokok hidup dirinya beserta keluarganya tentunya dengan cara yang halal. Begitu juga berlebihan dalam bekerja untuk kebutuhan juga dilarang. Namun demikian dalam hadits pun terdapat pembahasan mengenai menikmati kenikmatan-kenikmatan halal di dunia ini.

Kata Kunci: waktu, penggunaan waktu, ibadah, kenikmatan dunia. Kebutuhan hidup, pembagian.

Pendahuluan

Waktu-waktu yang Allah berikan kepada kita merupakan sebuah kenikmatan Ilahi yang paling baik dan modal yang paling besar. Sebuah modal yang mana dengannya kita bisa mendapatkan hal-hal materi dan non materi yang paling berharga juga kita mampu mendapatkan tujuan-tujuan yang paling tinggi.

Meskipun demikian kadang waktu dimisalkan dengan emas, namun permisalan ini merupakan permisalan terpaksa dan agak sempit karena waktu-waktu seorang insan lebih berharga dari pada sebuah emas.

Di satu sisi waktu yang merupakan anugerah dari Allah ini adalah sesuatu yang pendek dan terbatas namun di sisi lain jasad serta ruh setiap manusia mempunyai kemampuan-kemampuan spesifik dan usaha-usaha yang bermacam-macam. Yang mana ketika seorang insan ifrat dan berlebihan dalam setiap pekerjaannya maka ia akan merasakan kecapean atau kebosanan dan membuat jism dan ruhnya menjadi sakit.

Maka dari itu kita harus bisa menggunakan waktu dengan bijak dan teliti. Selain itu suatu hal yang penting bahwa kita juga membutuhkan teladan dari seseorang yang mempunyai pengetahuan tinggi. Pertanyaannya adalah apa pengetahuan yang paling tinggi selain pengetahuan yang dimiliki oleh Baginda Nabi Muhammad saw dan Ahlul Bait beliau yang disucikan yang mana pengetahuan mereka didapatkan dari wahyu dan ilmu tak terbatasnya Allah swt.

Maka dari itu makalah ini akan hadir untuk menjelaskan teladan bagaimana menggunakan waktu menurut pandangan hadits Islami dan juga tentunya menjelaskan teladan khusus yang bersumber dari ilmu-ilmu Baginda Nabi saw dan juga Ahlul Bait beliau.