Juru Selamat Akhir Zaman dalam Perjanjian Lama

Pada tulisan sebelumnya telah dimuat kajian seputar juru selamat akhir zaman atau dalam istilah Islam imam Mahdi menurut tinjauan injil, yang merupakan bagian dari Perjanjian Baru.

Melanjutkan kajian tersebut, pada seri kali ini akan disebutkan sebagian dari ulasan Perjanjian Lama terkait dengan sosok akhir zaman ini.

Satu hal yang perlu diingat bahwa dalam literatur berbagai agama kemenangan akhir kebenaran atas kebatilan dan tegaknya keadilan serta kedamaian di muka bumi merupakan tujuan dari diutusnya juru selamat tersebut.

Mengamini hal ini, perjanjian lama disamping menyebutkan hal-hal lainnya, juga mengangkat tema tersebut. Di dalam Yesaya[1] disebutkan:  

Dari catatan di atas ada banyak hal yang dapat dipahami. Pertama: Juru selamat yang diyakini oleh Perjanjian Lama berasal dari keturunan (batang) Isai. Kedua: Sosok ini memiliki kelebihan berupa hikmah, pengertian, nasihat, kekuatan pengetahuan dan takut kepada Allah Swt. Ketiga: pengadilannya adalah kebenaran dan pembelaan atas hak-hak yang terzalimi. Keempat: Dengan kedatangannya seluruh dunia akan dipenuhi dengan kedamaian dan permusuhan disingkirkan.

Di tempat lainnya, tepatnya Zakhariya disbutkan bahwa:

Dan akan ada satu hari, hari itu diketahui Oleh TUHAN (Yahweh), bukan siang, dan bukan pula malam tetapi akan ada terang pada waktu senja. Dan akan terjadi pada hari itu, air kehidupan akan mengalir dari Yerusalem, setengahnya ke laut sebelah timur, dan setengahnya ke laut sebelah barat, hal itu akan terjadi pada musim panas dan pada musim dingin. Dan pada hari itu TUHAN (Yahweh) akan menjadi raja atas seluruh bumi, TUHAN (Yahwe-lah) satu-satunya dan nama-Nya pun satu.[2]

Penggalan-penggalan di atas memuat beberapa hal. Yang pertama: Disebutkan bahwa yang mengetahui waktu kemunculan juru selamat tersebut adalah Allah Swt, sama dengan apa yang disebutkan oleh kitab perjanjian baru, sebagaimana telah disebutkan pada tulisan sebelumnya.

Yang kedua: Dakwah juru selamat tersebut dimulai dari Yerusalem dan akan menyebar ke seluruh dunia. Yang ketiga: pada hari itu kerajaan Allah akan menguasai seluruh semesta.

Berita-berita ini, menunjukkan bahwa kabar tentang kemunculan juru selamat bukanlah monopoli agama Islam saja, akan tetapi agama-agama lain juga mewartakan kemunculannya. Dan kedatangannya diyakini sebagai akhir dari kezaliman dan ditegakkannya keadilan di seluruh jagat raya.

[1] Yesaya. 11. 1-9

[2] Zakhariya 14. 7-9.