Makna Kehidupan Menurut Nahjul Balaghah (Part 5)

Pengertian mengenai kehidupan mempunyai kisah yang panjang dalam Ilmu Filsafat. Kira dimulai dari abad ke dua yang mana hal ini dihasilkan dari perkembangan pemikirian mengenai alam semesta sehingga ia masuk dalam ranah ilmu psikologi.

Imam Ali as menjadikan ayah (akhirat) sebagai keaslian dan menasihatkan pada kita untuk mempunyai hubungan tematik dengannya. “Bergerak dari ibu dan bergabung pada ayah”, ibarat ini merupakan sebuah Langkah rasional dalam kehidupan. Hakikatnya ibu (dunia) adalah yang mempersiapkan dan ayah (akhirat) adalah yang membentuk sejarah manusia dan juga membentuk identitas anak-anak.

Selain itu, Imam Ali as mengibaratkan dunia sebagai dunia baik dan dunia buruk yang mana setiap orang memungkinkan untuk membuat aspek positif dan aspek negativ. (Ibn Abil Hadid, jil 9, hal 137)

Suatu ketika Imam Ali as berbicara pada dunia, “Wahai dunia! Wahai dunia! Menjauhlah dariku, apakah engkau sedang pamer kepadaku? Ataukah  engkau tertarik kepadaku sehingga kamu ingin mengambil tempat di hatiku? Tak akan pernah bisa! Pergilah kepada yang lain, aku sama sekali tidak membutuhkanmu. Aku telah mentalakmu tiga kali sehingga kamu tidak mungkin kembali lagi, waktu hidupmu itu pendek, hargamu sedikit, harapanmu tidaklah berarti.” (Subhi Soleh, hal 480)

Dengan memperhatikan penjelasan di atas, kehidupan merupakan sebuah pemahaman dari konsep hidup dan hubungannya dengan dunia juga akhirat. Suatu hal juga yang ditemukan dalam penilitian ini adalah sebuah wujud makna hakiki untuk kehidupan. Tuhan memberikan sejumlah makna untuk kehidupan dan Dia memberikan juga kemampuan pada manusia untuk menemukan makna-makna tersebut.

Hal yang paling penting yang bisa kita daptkan dari Nahjul Balaghah mengenai makna kehidupan ialah bahwa kehidupan tidaklah berarti tanpa wujud Tuhan. Imam Ali as menjelaskan bahwa keyakinan pada Tuhan dan religius merupakan sebuah prinsip asli dalam makna kehidupan yang mana dengan benih asli keyakinan-keyakinan, harapan-harapan, dan tujuan-tujuan setiap orang itu membentuk dan juga dengannya kedudukan seseorang dalam kehidupan akan menjadi jelas.