Ibn Shabbagh Al-Maliki dan Sibth Ibn Al-Jauzi Akui Imam Mahdi Telah Lahir

Hadis atau riwayat seputar kemunculan Imam Mahdi As atau juru selamat akhir zaman merupakan hadis mutawatir sebagaimana dikomentari oleh kalangan ulama Sunni pada beberapa pembahasan sebelumnya.

Kesamaan pahaman terkait Imam Mahdi tidak sampai pada poin ini saja, sebab, sebagaimana kalangan Syiah Imamiyah, sebagian dari kalangan ulama Ahlus Sunnah juga meyakini bahwa Imam Mahdi As telah lahir.

Di mana pada tulisan sebelumnya telah disebutkan komentar dua tokoh Ahlus Sunnah berkaitan dengan kelahiran Imam Mahdi tersebut.

Melanjutkan ulasan sebelumnya, pada tulisan kali ini akan diajukan fakta lainnya yang mengungkap bahwa masih ada ulama Ahlus Sunnah lainnya yang mengakui bahwa Imam Mahdi telah dilahirkan.

Ibn Shabbagh al-Maliki al-Makki, seorang ulama bermazhab Maliki adalah salah satu tokoh yang mengakui hal itu:

“telah dilahirkan Abu al-Qasim Muhammad al-Hujjah bin Hasan al-Khalish di Samerra malam nisfu Sa’ban tahun 255 Hijriah. Adapun garis keturunannya baik dari pihak ayah dan ibu, dia adalah Abu al-Qasim Muhammad al-Hujjah putra Hasan al-Khalish putra Ali al-Hadi putra Muhammad al-Jawad putra Ali al-Ridha putra Musa al-Kadzim putra Ja’far al-Shadiq putra Muhammad al-Baqir putra Ali Zainal Abidin putra al-Husain putra Ali bin Abi Thalib As. Adapun ibunya merupakan budak yang dimerdekakan, bernama Nargis dan merupakan budak terbaik.[1]”

Ibn Shabbagh dalam tulisan ini dengan gamblang menyatakan kelahiran Imam Mahdi As lengkap dengan tanggal, tahun serta garis keturunannya.

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Ibn Shabbagh di atas, Sibth Ibn al-Jauzi juga memberikan pendapat dan komentar yang sama. Di dalam kitabnya Tazkirat al-Khawash ia menyatakan:

“Ia adalah Muhammad bin Hasan bin Ali bin Muhammad bin Ali bin Musa al-Ridha bin Ja’far bin Muhammad bin Ali binal-Husain bin Ali bin Abu Thalib As. Kuniahnya Abu Abdillah dan Abu al-Qasim. Disebut sebagai al-Khalaf al-Hujjah, Shahib al-Zaman, al-Qaim, al-Muntadzar dan al-Tali, dan merupakan imam terakhir.

Telah memberitakan kepada kami Abdul Aziz bin Mahmud al-Bazzaz, dengan sanadnya dari Ibn Umar, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: di akhir zaman akan muncul seorang dari keturunanku namanya sama dengan namaku (Muhammad) dan kuniahnya sama dengan kuniahku (Abu al-Qasim). Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah dipenuhi oleh kezaliman. Dia adalah al-Mahdi.[2]”

Literatur yang ada ini juga dengan tegas menyatakan bahwa Imam Mahdi telah dilahirkan dan dengan gamblang menyebutkan garis keturunannya.

Tidak hanya sampai disitu, Sibth Ibn al-Jauzi juga melengkapi catatannya dengan hadis Nabi Saw yang mengabarkan berita kedatangan Imam al-Mahdi sebagai penopang apa yang telah ia sebutkan seputar kelahiran Imam Mahdi As. Di mana nama Imam Mahdi disebut sama dengan Rasulullah (sama-sama Muhammad) begitu juga dengan kuniah keduanya (sama-sama Abu al-Qasim).

[1] Ibn Shabbagh, Ali bin Muhammad bin Ahmad al-Maliki al-Makki, al-Fushul al-Muhimmah fi Ma’rifat Ahwal al-Aimmah, hal: 282, cet: Dar al-Adwa, ke dua, 1988 M/ 1409 H.

[2] Sibth Ibn al-jauzi, Tazkirat al-Khawash, jil: 2, hal: 506- 507, cet: al-Majma’ alAlami li Ahl al-Bait, ke tiga, 1433 H.