Nasihat Menyentuh Khalifah Ali bin Abi Thalib tentang Rezeki

Salah satu keadaan yang benar nyata dan kadang menimpa manusia adalah sempitnya pintu rezeki. Sempitnya pintu rezeki kadang bisa membuat seseorang menghalalkan segala yang diharamkan oleh agama.

Kadang juga orang yang rezekinya sedang sempit tidak lagi peduli pada orangtua dan tidak lagi membantu mereka, tidak lagi memperhatikan anak-istrinya, tidak lagi membantu tetangganya, dan yang lainnya. Padahal terdapat beberapa riwayat menyatakan bahwa membantu orangtua dan menafkahi keluarga sesuai hak-hak mereka justru bisa memperbanyak rezeki.

Dalam sebuah riwayat, Nabi saw bersabda bahwa siapa saja yang berbuat baik kepada orangtuanya dan menjalin silaturahmi maka aku akan memastikan bahwa ia akan mendapatkan harta yang berlimpah, umur yang panjang, dan cinta dari hati keluarganya. (Buku 40 hadits dari Maksumin, hal 207)

Selain itu Imam Shadiq ra berkata, “Barang siapa yang dengan benar (sesuai hak-hak anggota keluarga) menafkahi keluarganya maka hartanya akan berlimpah.” (ibid, hal 208)

Selain itu berkenaan dengan hal ini dalam sebuah riwayat, Imam Ali as berkata, “…Harusnya manusia ingat pada tiga keadaan yang mana pada saat itu mereka tidak bisa melakukan apa-apa namun Allah swt memberikan rezeki padanya. Yaitu ketika ia di dalam rahim seorang ibu, ketika ia menyusu pada ibu, dan ketika ia (masih anak-anak) bergantung pada rezeki orangtuanya…” (ibid, hal 207 ).

Mungkin Imam Ali as ingin menjelaskan bahwa tatkala aliran rezeki kita tidak lancar, ingatlah bahwa ada Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang selalu memperhatikan kita.

Dari sini kita mendapatkan tiga cara untuk membuka pintu rezeki, yaitu pertama berbakti pada kedua orangtua, kedua menafkahi keluarga sesuai hak-hak mereka, dan yang ketiga yakin pada Kasih Sayang Allah swt. InshaAllah dengan mengamalkan ketiganya, Allah akan mengalirkan, menambah rezeki, dan membuka lebar pintu rezeki kita.