Hadis-Hadis yang Mengabarkan Terlihatnya Imam Mahdi As pada Masa Keghaiban

Sebagaimana yang dapat kita lihat pada tulisan-tulisan sebelumnya, riwayat-riwayat mengenai Imam Mahdi As dalam literatur Syiah juga tidak kalah banyak dengan yang tercatat dalam litaratur Ahlu Sunnah.

Riwayat-riwayat sebelumnya telah bercerita seputar garis keturunan Imam Mahdi As, serta mengenai bahwa Imam Hasan al-Askari As memiliki seorang putra dan kemudian beliau juga mengabarkan hal tersebut kepada para pengikutnya.

Pada tulisan ini, penulis juga akan menukil riwayat-riwayat dengan tema yang sama, namun kali ini berkaitan dengan keberadaan Imam Mahdi As pada masa keghaiban Sughra atau keghaiban kecil, dimana ketika itu Imam tidak sepenuhnya menghilang dari tengah-tengah manusia, melainkan beliau memilih 4 orang wakil yang menjadi perantara orang-orang untuk berkomunikasi dengannya.

Pada masa inilah tercatat beberapa riwayat dengan sanad yang sahih, yang menceritakan pertanyaan sebagian orang kepada beberapa wakil dari Imam Mahdi As tersebut. Dan pertanyaan-pertanyaan itu ialah seputar apakah mereka (para wakil Imam) melihat Imam Mahdi As ataukah tidak.

Dan ternyata pertanyaan tersebut dijawab dengan positif seperti yang bisa kita lihat sebagai berikut:

Pertama: Abdullah bin Jafar al-Himyari berkata: “Aku bersama dengan Syeikh Abu Amr (Utsman bin Said al-Amri, wakil pertama Imam zaman pada masa keghaiban sughra) di kediaman Ahmad bin Ishak, kemudian Ahmad bin Ishak mengisyaratkan padaku untuk bertanya padanya (Syeikh Abu Amr) mengenai penerus (dari Imam Hasan al-Askari), aku berkata padanya: Wahai Abu Amr aku ingin bertanya padamu mengenai suatu hal, dan bukan berarti aku ragu terhadap hal yang aku tanyakan, karena keyakinan dan agamaku bahwa bumi tidak akan kosong dari Hujjah melainkan sebelum hari Kiamat selama 40 hari, karena pada saat itu Hujjah diangkat dan pintu taubat ditutup, sehingga tidak berguna keimanan seseorang bagi dirinya apabila sebelumnya ia tidak beriman, atau keimanannya mendapatkan balasan kebaikan, mereka itu adalah orang-orang buruk dari ciptaan Allah Swt dan mereka adalah orang-orang yang ditimpa oleh hari Kiamat, sedangkan aku menginginkan keyakinanku bertambah seperti halnya Ibrahim As meminta Tuhannya untuk memperlihatkan padanya “Bagaimana Ia menghidupkan yang mati, (Allah Swt) berkata: Apakah engkau belum beriman? (Ibrahim As) berkata: Aku beriman, namun demi menenangkan hatiku”… (Abu Amr) berkata: Sebutkanlah hajatmu, kemudian aku bertanya padanya: Apakah anda melihat penerus dari Abu Muhammad (Imam Hasan al-Askari) As? Ia berkata: Iya, demi Allah Swt aku melihatnya, dan lehernya seperti ini, kemudian ia mengisyaratkan dengan tangannya.”[1]

Kedua: Diriwayatkan dari Muhammad bin Utsman al-Amri Ra, bahwasannya ia berkata: “Demi Allah, sesungguhnya pemilik urusan ini (Imam Mahdi As) menghadiri musim (Haji) setiap tahun, melihat orang-orang dan mengenal mereka, dan orang-orang juga melihatnya namun tidak mengenalnya.”

Diriwayatkan dari Abdullah bin Jafar al-Himyari, bahwasannya ia berkata: “Aku bertanya pada Muhammad bin Utsman al-Amri Ra: Apakah anda melihat pemilik urusan ini? Ia berkata: Iya, dan janji terakhirku dengannya di samping Baitul Haram (Ka’bah) dan beliau berkata: Ya Allah penuhilah apa yang Engkau janjikan padaku. Muhammad bin Utsman berkata: Dan aku melihatnya berpegangan pada tirai Ka’bah di Rukun Mustajar (atau Rukun Yamani, salah satu sudut Ka’bah) seraya berkata: Ya Allah tuntutlah balasan bagiku dari musuh-musuh-Mu.”[2]

Ketiga: Bercerita pada kami Muhammad bin al-Hasan berkata: Bercerita pada kami Abdullah bin Jafar al-Himyari, berkata: aku berkata pada Muhammad bin Utsman al-Amri Ra: Aku bertanya pada anda seperti pertanyaan Ibrahim As pada Tuhannya ketika ia berkata: “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati.” Dia (Allah) berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang.” Maka beritakanlah padaku mengenai pemilik urusan ini (Imam Mahdi As) apakah anda melihatnya? Ia berkata: Iya, dan ia memiliki leher seperti ini, dan ia mengisyaratkan dengan tangannya kepada lehernya.[3]

Keempat: Ali bin Muhammad dari Hamdan al-Qalanisi berkata: Aku berkata pada al-Amri: Abu Muhammad (Imam Hasan al-Askari) As telah wafat? Ia berkata: Ia telah wafat namun ia juga telah meninggalkan di tengah-tengah kalian seorang yang lehernya seperti ini dan ia mengisyaratkan dengan tangannya.[4]

Dari beberapa riwayat di atas secara jelas diberitakan bahwa pada masa keghaiban sughra, sosok Imam Mahdi As dapat dilihat oleh para wakilnya. Bahkan yang menarik di sini adalah apa yang disebutkan oleh Muhammad bin Utsman al-Amri (wakil kedua) bahwa Imam Mahdi As setiap tahunnya menghadiri musim Haji berada di tengah orang-orang melihat dan mengenal mereka, namun sebaliknya mereka tidak mengenal beliau As.

[1] Al-Kulaini, Muhammad bin Yaqub, Ushul al-Kafi, jil: 1, hal: 329-330, cet: Dar al-Kutub al-Islamiyah, Tehran.

[2] Al-Shaduq, Muhammad bin Ali, Kitabu Man La Yahduruhu al-Faqih, jil: 2, hal: 520, cet: Muassasah al-nasyr al-Islami, Qom.

[3] Al-Shaduq, Muhammad bin Ali, Kamaluddin wa Tamam an-Ni’mah, jil: 2, hal: 435, cet: Dar al-Kutub al-Islamiyah, Tehran.

[4] Al-Kulaini, Muhammad bin Yaqub, Ushul al-Kafi, jil: 1, hal: 329, cet: Dar al-Kutub al-Islamiyah, Tehran.