Riwayat Tentang Imam Mahdi As Merupakan Keturunan Kesembilan Imam Husain As dalam Kitab Al-Kafi dan Al-Khishal

Sebagaimana telah diuraikan pada beberapa seri sebelumnya, bahwa untuk beberapa seri, topik pembahasan akan fokus mengulas seputar riwayat yang mengangkat tema Imam Mahdi As dari literatur-literatur kitab mazhab Syiah.

Tentu saja riwayat yang dipilih dalam tulisan-tulisan ini, merupakan hadits yang shahih dan riwayat yang dapat dipertanggungjawabkan keotentikannya.

Melanjutkan tulisan sebelumnya, tema hadits yang akan dimuat pada tulisan ringkas kali ini adalah hadits tentang “Imam Mahdi adalah keturunan kesembilan dari Imam Husain As.”

Sesuai dengan tema ini, maka hadits yang dimuat adalah riwayat-riwayat yang menyatakan bahwa Imam Mahdi As merupakan keturunan yang kesembilan dari Imam Husain As.

Ada beberapa riwayat sahih yang memuat matan seputar tema tersebut. Dan pada tulisan kali ini akan diajukan dua riwayat.

Riwayat pertama dalah riwayat yang disebutkan di dalam kitab al-Kafi:

“Ali bin Ibrahim, dari ayahnya, dari Ibn Abi Umair, dari Said bin Gazwan, dari Abi Bashir, dari Abi Ja’far As, beliau bersabda: ada sembilan Imam setelah Husain bin Ali As, yang ke sembilan dari mereka adalah Qaim (Imam Mahdi).[1]”

Riwayat kedua adalah riwayta yang termaktub di dalam kitab al-Khishal:

“ayahku menyampaikan hadits kepadaku, ia berkata: Ali bin Ibrahin bin Hisyam menyampaikan hadits kepada kami, dari ayahnya, dari Muhammad bin Abi Umair, dari Said bin Gazwan, dari Abi Bashir dari Abi Ja’far As, ia bersabda:  ada sembilan imam setelah Husain bin Ali As, yang ke sembilan dari mereka adalah Qaim (Imam Mahdi).[2]”

Kedua hadits ini, disamping memuat tentang garis keturunan Imam Mahdi As yang disebutkan dari jalur Imam Husain, juga menyebutkan bahwa Imam Mahdi merupakan keturunan yang kesembilan setelah Imam Husan bin Ali As.

Kedua karakter yang disebutkan di atas akan menjadi petunjuk bagi para pengiman kedatangan Imam Mahdi dalam menentukan siapa sosok imam yang harus mereka jadikan panutan.

Terakhir, perlu diingat bahwa pemaparan berbagai riwayat seputar Imam Mahdi dari literatur Syiah ini bertujuan menepis dan menyangkal anggapan segelinter orang atau kelompok yang menyatakan bahwa tidak ditemukan hadits sahih seputar Imam Mahdi As yang termuat di dalam kitab-kitab mazhab Ahlulbait.

[1] Kulaini, Muhammad bin Ya’qub, al-Kafi, jil:2, hal: 533, cet: Haidari, Tehran, ke lima, 1363 H. S.

[2] Syaikh Shaduq, Muhammad bin Ali bin Babawaih, al-Khishal, jil: 2, hal: 419, cet: Daftar-e Entesyarat-e Eslami, Qom,